
Jakarta-LintasGayo.co : Mundurnya Prof Mahdi Bahar M.Hum, Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, 13 Maret 2014 lalu mengejutkan beberapa kalangan. Keputusan tersebut diambil karena menerima tuntutan mahasiswa yang terus mendemo ISI Padangpanjang dengan alasan Rektor Mahdi Otoriter dan tak mempu membawa angka akreditasi beberapa Jurusan naik, hal sebaliknya bahkan turun dari B menjadi C.
Salah seorang Alumnus ISI Padangpanjang, Ichsan saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (15/03/2014) menyampaikan turut prihatin pada kondisi demikian. Tentu ada solusi pada setiap masalah, namun Ichsan menyayangkan jika Prof Mahdi langsung diminta turun sementara belum menyampaikan LPJ nya atas anggaran yang dipergunakan dan sebagainya.
Dengan kondisi saat ini, Ichsan menilai ibarat “Merampas emas dari tangan para perampok, emas disaku hilang”. Tak akan diuntungkan mahasiswa dengan keputusan ini.
Sementara mengisi kekosongan, Ichsan juga yang telah berkomunikasi dengan mantan Kepala Humas ISI menyampaikan bahwa berkemungkinan sementara Rektor ISI Padangpanjang akan diganti pejabat ke pihak kementerian hingga diadakannya pemilihan kembali.
Ini merupakan kedua kalinya, Rektor ISI berhenti ditengah jalan dan berturut-turut periodesasinya. Sebelumnya Prof Dariusty juga berhenti karena mnjadi TSK Pada kasus korupsi yang terjadi di ISI Padangpanjang. Padahal diketahui Mahdi Bahar merupakan Rektor yang sangat tegas dan keras. Hal tersebut tidak membuat mahasiswa takut.
“Kedepan dengan segala keputusan ini, kita berharap ISI Padangpanjang tetap menjaga nilai-nilai Budaya, etika dan seninya dalam berkarya. ISI Padangpanjang merupakan ISI satu-satunya di Pulau Sumatera, tentunya seluruh mata Indonesia tertuju ke Padangpanjang jika melihat ISI di Sumatera,” pungkas Ichsan. (Ansar Salihin)