
Pegasing-LintasGayo.co : Belut jadi kendala pembudidaya ikan air tawar di kampung Uring kecamatan Pegasing Aceh Tengah.
“Tanggul kolam yang kami buat selalu dibobol belut, akibatnya kolam tidak bisa diisi dengan air walau ketersediaan air sangat melimpah disini,” ujar Al Huda, warga Uring yang punya 5 petak kolam, rabu 12 maret 2014.
Dia sudah mencoba berbagai cara mengantisipasi perilaku belut yang membobol kolam dengan berbagai cara, dengan bilah bambu dan plastik mulsa, namun upayanya sia-sia.
“Jalan satu-satunya adalah dengan membangun tanggul dengan kontruksi beton, namun kami tak punya biaya,” ujar Al Huda.
Tentang keberadaan belut di kawasan tersebut menurut alumni IAIN Sumatera Utara tahun 2007 ini, dimulai tahun 1980an, sebelumnya belut tidak dikenal.
“Belut disini besar-besar hingga seukuran gagang cangkul, namun tidak punya nilai jual, warga juga cuma satu dua yang mau menkonsumsi,”kata Al Huda.
Dia berharap ada upaya pemerintah terkait mencari solusi persoalan gangguan belut ini, agar ekonomi mereka dapat terbantu dari sektor perikanan. (Kha A Zaghlul)