
Linge-LintasGayo.co: Jalan sepanjang 12 km menuju Kampung Linge, Kecamatan Linge, dari jalan negara Takengon-Blangkejeren kondisinya sungguh memprihatinkan, selain belum diaspal juga bergelembung, sehingga cuma bisa dilewati kendaraan berukuran besar dan tinggi, itu tidak hujan.
“Menuju ke kampung kami seperti jalan menuju ke surga, tidak mudah dan susah,” kata Aman Rija, warga kampung Linge saat ditemui LintasGayo.co, sabtu (2/2/2014).
Menurutnya, kampung Linge tertinggal karena jalan menuju ke kampung tidak layak dan parah, sehingga masyarakat terisolir.
“Belum ada upaya apapun dari pemerintah untuk membangun jalan menuju kampung Linge, kami belum mendengar akan ada bantuan apapun,” katanya.
Sementara untuk anak-anak yang bersekolah di kampung cuma hingga Sekolah Dasar saja, sedangkan untuk SMP dan SMA harus ke Kampung Owaq atau Isaq.
“Tidak mungkin anak-anak pulang kemari, jadi mereka kost di Owaq atau Isaq,” jelas Aman Rija.
Aman Rija juga menjelaskan jalan menuju ke kampung Linge dibuka pada tahun 1994, namun kondisinya hingga kini belum pernah tersentuh aspal sama sekali.
“Kampung kami cuma diberi janji harapan saja, buktinya seperti jalan saja belum teratasi hingga kini. Begitu juga dengan cetak sawah baru, setelah lahan dibuka, sekarang tidak ada kelanjutan dan terabaikan begitu saja,” ucapnya.
Kampung Linge dihuni oleh 96 Kepala Keluarga dengan jumlah penduduk 364 Jiwa. Penghasilan warga bersumber dari sawah dan ternak kerbau.
“Kerbaupun milik orang kota, kami cuma menjadi penjaga. Termasuk kerbau pejabat dari Gayo Lues,” demikian ujar Aman Rija. (tarina)





