
Rime Raya-LintasGayo.co : Gubernur Aceh dr. Zaini Abdullah merespon positif aspirasi yang diutarakan warga dataran tinggi Gayo yang didukung Bupati Bener Meriah, Ruslan Abdul Gani menyangkut perhatian khusus dari Pemerintah Aceh terhadap sejarah perjuangan Radio Rimba Raya.
“Selaku Gubernur Aceh kami di diberi PR (pekerjaan rumah) terkait Radio Rimba Raya dan ini wajib diperhatikan. Insya Allah,” kata Gubernur Aceh Zaini Abdullah dalam pidatonya dihadapan masyarakat yang hadir mengikuti maulid Nabi Muhammad SAW di kompleks tugu Radio Rimba Raya kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Sabtu 22 Februari 2014.
Gubernur Aceh mengapresiasi penyelenggaraan maulid di tempat tersebut karena sangat bersejarah karena saat itu Republik Indonesia mesti bertahan dari keinginan Belanda untuk menjajah kembali Indonesia. Kota besar di Jawa sudah dikuasai Belanda, bahkan presiden Soekarno dan pejabat negara Indonesia ditahan dan diasingkan.
“Disini pusat Aceh, dari sini dikumandangkan keseluruh dunia, masih ada tanah yang tidak dijajah oleh Belanda. Propaganda Belanda gagal total berkat siaran-siaran Radio Rimba Raya dari sini,” kata doto Zaini.
Dikatakan Gubernur, Aceh yang menaikkan bendera merah putih, artinya Aceh memang daerah modal, dan disini, di pusat Aceh ini di Rimba Raya. Untuk mengenang sejarah disini, pada tanggal 27 Oktober1987 didirikan tugu kokoh ini.
“Insya Allah akan dipertimbangkan museum dan akan dikemukakan ke pemerintah pusat. Sangat layak dan patut dibangun museum disini. Radio Rimba raya ini tidak boleh dilupakan,” ujar Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah. (Khalis, Muna)