Takengon-LintasGayo.co: Melepas lelah setelah dua hari bekerja menyelesaikan edidi spesial Tabloid LINTAS GAYO dari LintasGayo.co, tim redaksi dan produksi mendapat undangan khusus kerumah kediaman budayawan Gayo Salman Yoga menyantap menu masakan khas Gayo Masam Jeng gule jaher, Cecah terong, jantar jipang rebus, dan gule masen.
“Ini masakan Gayo ya,” kata Zulham, tenaga Lay Out Tabloid LintasGayo, putra Bireuen yang menetap di Banda Aceh saat berara dihadapan hidangan Istri Budayawan Salman Yoga S, Lusi di kediamannya puncak bukit Asir-asir Atas Takengon, Kamis (20/2/14).
Pertanyaan itu rupanya juga keluar dari beberapa teman lainnya dari Banda Aceh yang mengaku baru pertama kali ke Takengon. Selain menu Gayo yang khas, kediaman Salman juga terdapat tungku, tempat api-apian keluarga di Gayo. “Ini ada rumah-rumah orang Gayo, ya?” tanya Helmi, pemuda asal kampung Laksana, Banda Aceh.
Kedatangan tim LintasGayo itu merupakan sebuah kejutan setelah beberapa malam bekerja mengumpulkan dan mendisain edisi spesial Tabloid, dikatakan spesial lantaran media ini terbit lebih awal dari jadwal mengusung thema Takengon Kini 437 tahun, namun penerbitan edisi berikutnya sesuai jadwal,berarti terbit lagi minggu depan.
Tidak hanya sampai disitu, selepas bersantap malam, tuan rumah menyugukan lagi “kopi Gayo”. Kata Salman, ini kebiasaan di Gayo setelah makan lalu ngupi,
“Itu mantapnya di Gayo sebagai penutup adalah sajian Kopi,” kata Salman. Dan tim LG.Co cuma beberapa saat saat dikediaman sejuk itu, lalu melanjutkan pekerjaan di kantor LintasGayo,co Kemili, karena malam ini sudah harus naik cetak, dan Sabtu beredar. Inilah perjalanan indah di Kota Takengon, begitu ucap Zulham. (bobi mulya)