Catatan : Ismar Ramadhani*

INILAH penemuan menarik saya siang ini. Saat duduk di salah satu warung kopi di dekat Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh. Adalah Rina, seorang perempuan yang telah menjadi langganan warung kopi ini sejak sebulan yang lalu dan ini adalah pertemuan pertama saya dengannya.
Seperti telah menjadi kebiasaan orang Gayo dan Aceh pada umumnya. Seseorang yang kebetulan kelebihan uang akan membayarkan uang minum dari teman-teman yang duduk semeja. Tapi apa jadinya kalau ternyata ada seseorang yang ingin membayarkan kopi untuk diminum oleh seseorang yang mungkin saja tidak dia kenal.
Itulah yang di lakukan oleh sang kakak yang satu ini. terinspirasi dari sebuah warung kopi yang sangat terkenal saat dia di Amerika. Dimana para pelanggan kerap mendonasikan sejumlah uang (seharga secangkir kopi) untuk mereka yang membutuhkan secangkir kopi namun tidak memiliki uang yang cukup. Menurut cerita sang kakak, di Amerika saat musim dingin sejumlah tunawisma yang biasanya tidak memiliki cukup uang adalah pihak yang sangat terbantukan oleh donasi ini.
Dan dengan sedikit penjelasan kepada pemilik yang kebetulan duduk di meja kasir. Sang Kakak menyebutkan bahwa, ini adalah hal sederhana yang bisa dilakukan untuk berbagi secangkir kopi. Sejauh ini, sang kasir memberitahu telah ada uang Rp.6.000,- yang setara dengan dua cangkir kopi ringan.
Betapa indahnya berbagi, semoga cerita ini menginspirasi dan dapat di ikuti oleh mereka-mereka yang sedikit memiliki kelebihan rezeki. Membagi secangkir kopi dengan orang yang belum kita kenal dan ketahui? Kenapa tidak.
*Staf Pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah)





