Banda Aceh – LintasGayo.co: PT Lafarge Cement Indonesia memberikan beasiswa kepada 400 pelajar tingkat SLTP, SLTA, pesantren dan mahasiswa dari dua Kecamatan, yakni Lhok Nga dan Leupung di Kabupaten Aceh Besar.
“Sebagai perusahaan multinasional, Lafarge memiliki misi untuk selalu berpartisipasi membangun wilayah dimana perusahaan beroperasi, termasuk di Aceh. Program CSR di Lhoknga dan Leupung terdiri dari empat kegiatan utama, yakni di sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial keagamaan.
“Berbagai program dari empat sektor utama ini merupakan program jangka panjang yang keberlanjutannya terjaga serta dapat memberi dampak nyata bagi masyarakat,”ungkap Antony Ricolfi, Country CEO PT Lafarge Cement Indonesia,Kamis (7/11).
Menyadari pentingnya pendidikan bagi pengembangan karakter suatu bangsa, PT Lafarge Cement Indonesia menaikan jumlah penerima beasiswa untuk tahun ini hingga 400 persen jika dibandingkan tahun lalu. Sebanyak 70 persen diantara para penerima beasiswa ini berasal dari keluarga dengan penghasilan rendah.
Para penerima beasiswa ini terpilih dari 814 aplikasi permohonan beasiswa yang masuk ke panitia. Sebagai perbandingan, pada tahun lalu, ada sebanyak 100 penerima beasiswa dari total 334 aplikasi yang masuk. Panitia menetapkan kriteria penerima beasiswa berdasarkan ketentuan umum antara lain, pelajar bersangkutan merupakan peringkat 10 besar di kelasnya, orang tuanya tidak bekerja untuk Lafarge Cement Indonesia, dan 70 persen dari total penerima beasiswa berasal dari keluarga kurang mampu.
Wakil Bupati Aceh Besar, Drs.Syamsulrizal M.Kes menyambut baik program ini. Dimana, PT Lafarge Cement Indonesia telah menunjukan contoh kerjasama yang baik antara pihak swasta dengan pemerintah daerah dalam upaya bersama melakukan pengembangan masyarakat melalui jalur pendidikan.
“Semoga hal ini dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain yang beroperasi di Nanggroe Aceh Darussalam,” ujarnya.
Pendidikan merupakan salah satu program CSR utama PT Lafarge Cement Indonesia . Beberapa
program CSR lain yang dilakukan PT Lafarge Cement Indonesia termasuk pelatihan untuk mengembangkan keterampilan bisnis UKM, pembiayaan berbasis wilayah perdesaan, pemberian buku pelajaran dan penyediaan fasilitas olahraga untuk sekolah, dukungan bisnis skala rumah tangga melalui pemberian kredit mikro, fasilitas air bersih dan lain-lain.
Setiap tahunnya, perusahaan yang memproduksi semen dengan merek Semen Andalas ini berusaha meningkatkan jumlah penerima manfaat program CSR yang dilakukan. Di Nanggroe Aceh Darussalam sendiri berdasarkan hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2012 yang dimuat Biro Pusat Statistik (BPS) Aceh dalam bukunya, “Aceh dalam Angka 2013” terdapat sebanyak 26,16 persen anak Aceh yang tidak bersekolah lagi, atau putus sekolah.
Angka putus sekolah tertinggi dialami siswa laki-laki, yang mencapai 28,02 persen dan perempuan 24,23 persen. Sedangkan menurut tingkat pendidikan, anak Aceh yang tak bersekolah lagi untuk kelompok usia SD sebanyak 0,23 persen, SLTP 5,26 persen, SLTA 24,80 persen dan perguruan tinggi sebesar 70,73 persen.
Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Samsul Rizal, M.Eng menyebutkan bahwa investasi di bidang pendidikan, merupakan upaya pengembangan masyarakat yang berkelanjutan. “Tak dapat dipungkiri bahwa dengan memberi kesempatan anak-anak muda untuk dapat menyelesaikan sekolah, akan memberi dasar yang kokoh bagi kualitas sumberdaya manusia di suatu wilayah.
“Akses kepada pendidikan merupakan salah satu pilar penting dalam memajukan wilayah tersebut,” katanya.(pr | aZa)