
Banda Aceh-LintasGayo.co: Pertemuan tertututp mahasiswa Bener Meriah dan Takengon di Banda Aceh, selain menetapkan calon ketua Keluarga Negeri Antara (KNA), juga sudah menentukan sikap menjadi oposisi apabila Ketua terpilih nanti tidak menjadikan asrama mahasiswa di Banda Aceh sebagai program utama.
“Asrama menjadi fokus kita, karena cuma mahasiswa Aceh Tengah dan Bener Meriah saja yang tidak memiliki asrama di Banda Aceh,” Kata mahasiswa Aceh Tengah Gempar kepada LintasGayo.co di SADA Coffee Banda Aceh, Kamis malam (31/10/2013).
Menurut mahasiswa, sangat naif perlakuan yayasan Pembangunan Masyarakat Gayo (YPMG), yayasan yang mengatur aset dan biaya kegiatan sosial KNA di Banda Aceh, memfakumkan asrama sejak 2 tahun silam tanpa solusi apapun.
“Selama 2 tahun mahasiswa harus mengeluarkan dana lebih untuk tempat tinggal, padahal asrama bisa menjadi solusi membantu ekonomi mahasiswa,” kata Gempar.
Namun begitu, katanya, mahasiswa tetap komit akan mengusung kandidat sendiri untuk menjadi ketua KNA, dan untuk itu sudah dikonsep program-program yang diperlukan untuk menaikan derajat masyarakat Gayo di Banda Aceh. Namun Gempar tidak menyebutkan siapa kandidat mereka.”Kandidat kami itu yang pasti sudah mewakili mahasiswa,” katanya.
Musyawarah Besar (Mubes) KNA akan digelar pada 3 November 2013 di Anjungan Aceh Tengah dan Bener Meriah. Sejumlah nama yang disebut-sebut akan mewarnai pemilihan ketua KNA adalah Ir. Ruslan Abdul Gani, DR. Alfiansyah, Sofyan Saleh, (AKBP) Drs. Arsad Kahad, Amirsyam,SH, Drs. Yahya Kobat,M.Si, dan Ir. Abulya Ibrahim.(Sengeda Kale)