Kombinasi Kekuatan Politik di Aceh Berpengaruh Besar

oleh

Oleh: Tarmizi A. Gani*

Tarmizi A. Gani_1PENGARUH dan mepengaruhi adalah sebuah marwah dalam kekuatan politik, pengaruh itu adakala di lakukan dengan cara yang baik dan beradap ataupun dengan cara jahil dan biadab.

Keberhasilan menggalang kekuatan politik yang sudah lalu di Aceh ikut di pengaruhi oleh sosok yang terkenal dan di kenal luas oleh khalayak ramai, politik tidak berhajat pada kecerdasan atau memiliki ijazah rangking satu di setiap lulusan sekolah, yang penting dikenal luas dan punya keberanian terhadap pencitraan.

Yang memperkuat kekuatan politik seyogianya diikat dengan metode kombinasi, baik itu di kalangan profesinal, calon, partai politik dan pendukung, kombinasi adalah bahagian dari unsur kekutan politik dengan mengait–ngaitkan satu sama lain atau istilah mudah disebut dengan jaringan berantai, dalam melakukan pengaruh politik harus menggunakan network  (jaringan) dari atas kebawah.

Khazanah kombinasi mungkin tidak jauh dengan kata afiliasi  yang kini menjadi bahasa kerjasama antara Partai Aceh (PA) dengan Partai Gerindra dalam memenangkan DPRRI kedepan, hal ini sering di utarakan Ir. H. T. A. Khalid MM ketua DPD Gerindra Aceh pada hampir setiap pertemuan, demi memperjelas status perkawinan PA – Gerindra.

Dalam politik sulit di tentukan istilah mustahil, yang sering terjadi adalah patokan pada pengaruh yang di harap berujung pada kemenangan, maka sangat wajar sekali jika dalam politik terjadi renovasi karena bertujuan untuk penggalangan kekuatan menuju kekuasaan.

Politik  pada hakikatnya adalah sebuah warna seni kehidupan dalam berkarya memperkenalkan diri sekaligus memberitau bahwa ”saya yang terbaik”, seninya terletak pada teknik atau cara memberi tahu kepada konstituen dengan cara yang wajar sehingga bisa di terima publik.

Politik mulai hilang seninya saat di warnai kekerasan dan pemaksaan, namun jika tujuan akhir dari  orang  politik atau partai politik adalah untuk menguasai, makahampir bisa di pastikan akan menghalalkan segala cara karena kekalahan adalah marwah.

Ada empat perkembangan terbaru yang sedang bergiming secara meluas di masyarakat Aceh saat ini menyangkut pemilu 2014 dan para calonnya, dimana hal itu mencakup:

  • Masyarakat lebih cendrung memilih orang yang di kenalan atau teman, atau teman dari teman mereka.
  • Masyarakat lebih cendrung memilih saudara atau saudara dari saudara mereka, atau saudara dari teman mereka.
  • Masyarakat lebih cendrung memilih orang kampung mereka dari pada memilih orang luar mengingat hubungan kejiranan dan hubungan emosional
  • Masyarakat lebih cendrung memilih anak muda (orang baru) yang  punya visi dan misi yang di anggap bagus serta sudah teruji di lapangan.

Demikian sekilas uraian dan diharapkan kombinasi politik yang sedang dan akan berjalan kedepan bisa bermanfaat dan membuka perubahan dan wawasan baru di Aceh kearah yang lebih baik dan bermartabat, begitu juga afiliasi PA – Gerindra akan mewujudkan cita–cita pelaksanaan MoU Helsinki dan UUPA secara kaffah tercapai.(acdenmark2010@gmail.com)

*aktivis dan kader partai

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.