GERE ikire…
gaeh ni bele Iwan porak lao uuu
dengan tibe-tibe Gempa gere terbebele oo
Ama Amang ku ine …Laillahaillallah .
Laillahaillallah…
Laillahaillallah…
Ibulen juli pertengahen ni etun
Bele pe turun ku Tanoh Gayo ku sayang
Enge mubungker bewen ne senuen
Bier umah beton nge meh musingkih
Anak Tempier luah ari amek ken
Itulah lirik lagu yang diciptakan penyanyi Gayo Kandar SA “SABA” tentang gempa yang melanda Gayo. Sebelumnya, pada album dedikasi Kandar SA, penyanyi yang dikenal dunia dengan “Voive of The World” ini pun menciptakan tembang khusus untuk musibah Tsunami.
“Saya pikir semua kalangan terpanggil berbuat untuk Gayo, saya sebagai seniman hanya mampu memberi semangat dengan karya lagu,” kata Kandar SA ketika dihubungi LINTASGAYO.co melalui seluler di Jakarta Jum’at, (27/7/2013).
Dikatakannya, begitu dirinya mendapat kabar peristiwa gempa di gayo selasa 2 Juli 2013 lalu, dirinya tidak sabar hadir bersama masyarakat di Gayo, namun keterbatasan fisik niat itu dia urungkan dan terus melakukan penggalangan di Jakarta, termasuk menyampaikan informasi Gayo pada media televisi.
“Tapi pertengahan agustus saya akan memberi semangat dan akan melantunkan lagu-lagu Gayo bersama masyarakatku yang ditimpa musibah,” kata Kandar.
Kandar SA adalah penyanyi Gayo yang diusia sudah berkepala lima tetap eksis. Beberapa suara merdunya dia lantunkan dalam beberapa album Gayo yang hingga kini tetap dipuji, antara lain Buntul kubu (2 album), Saba Group (2 Album), Gerupel (1 Album), Album Solo atu belah, Album Solo Dedikasi Kandar SA, dan sebuah album fenomenal bersama Buntul Kubu lagutradisional Gayo, Canang.
“Insya Allah dalam waktu dekat akan direkam album solo khusus untuk saudaraku di gayo,” demikian kata Kandar SA. (tarina)
