Ridwan, Perwira Polisi yang Sukses Dengan Berkebun Kopi Gayo

oleh

Nama Kompol Ridwan, salah seorang perwira menengah di jajaran Polres Aceh Tengah, kini semakin dikenal di dataran tinggi Gayo. Terkenalnya, sosok ini bukan karena profesinya sebagai salah seoramg Polisi.

Kini, Kompol Ridwan makin banyak dicari, terutama petani, pelajar, mahasiswa dan warga sipil, untuk sekedar bertanya dan belajar darinya bagaimana menjadi petani sukses.

Kompol Ridwan dikenal karena mampu menaikkan produksi kopi miliknya, diatas rata-rata produksi petani. Bahkan, perbatang kopi milik Kompol Ridwan, bisa produksi 3-4 kaleng buah cherry merah. Ini berarti, perbatang bisa hasilkan kopi greenbeans hingga 5 kilogram.

Kelebihan kopi Kompol Ridwan lainnya adalah panen setiap minggu. Diluar musim petani umumnya. Apa rahasia produksi tinggi kopi  Kompol Ridwan?  Ternyata pupuk organik. Kompol Ridwan berhasil membuat satu formula pupuk organik.

Pupuk organik ini mudah didapat dan gratis. Seperti air seni sapi, air kelapa, air cucian beras dan EM4 serta air gula merah. Campuran ini difermentasi tiga Minggu. Kemudian dicampur dengan air satu berbanding lima, saat digunakan.

Hasilnya, satu bongkol kopi berisi 30 biji kopi, dimana pada umumnya hanya 15-18 biji. Dengan banyak bongkol satu cabang mencapai 10-12 bongkol.

Kompol Ridwan yang  tinggal di Buntul Nangka Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah, menanam kopinya di bekas sawah yang tidak subur. Tanah batu ampar.

Selama menggunakan pupuk organik racikannya sendiri, produksi kopinya terus naik. Bukan itu saja, skor kopi Kompol Ridwan juga bagus nilainya yang mencapai angka 84.5.

Dengan skor tersebut, Kompol Ridwan menjual biji kopinya perkilo Rp. 200 ribu. Bahkan pernah ditawari warga Amerika 20 dolar perkilo atau setara Rp.300 ribu. Wow, fanfastis bukan.

Tawaran dari Amerika itu pun tak tanggung-tanggung. Mencapai 5 ton kopi pertiga bulan. Sayang, Kompol Ridwan belum bisa memenuhinya.

Harapan Kompol Ridwan

Menurut Kompol Ridwan, tanah kebun tak perlu luas. Tapi diperlakukan sepenuh hati dengan memberi nutrisi kebutuhannya secara penuh.

Dengan begitu, petani kopi pasti sejahtera. “Saya ingin petani cerdas. Petani bergengsi. Setiap tahun bisa ganti kenderaan,” ucap Ridwan, Sabtu 15 Agustus 2020.

Untuk itu, Kompol Ridwan kerap membagi ilmu taninya. Termasuk formula pupuk organiknya secara gratis. “Saya ingin membagi ilmu yang bermanfaat. Seperti ajaran agama saya,” tegasnya.

Sebagai polisi, yang menjadi Kabag Sunda di Polres Aceh Tengah, berpangkat Kompol, Ridwan disiplin waktu. Pekerjaan taninya dilakukan diluar jam kerjanya sebagai polisi. Selepas Shalat subuh dan sepulang dinas. “Bekerjalah secara sempurna, maka hasil tak akan ingkar,” kata Ridwan.

Dihadapan mahasiswa PKL dari Unimal Lhokseumawe dan SPP Saree. Para mahasiswa ini didampingi Zaini, seorang pakar kopi Gayo dan petani sukses.

[Darmawan Masri]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.