Produksi Berkurang, Nenas Pegasing Mahal

oleh

Takengon-LintasGayo: Akibat berkurangnya produksi nenas, menyebabkan harga jual terus meroket hingga mencapai Rp10 ribu per buah. Biasanya, buah berukuran besar dijual Rp7,5 ribu pe buah, sedang Rp5 ribu dan kecil Rp 2,5 ribu.nenas

“Ya, harga nanas mahal. Ini pengaruhi stok minim, juga dipengaruhi belum tibanya masa panen.,” kata Mira pedagang nenas, di Kayumi, Pegasing, Aceh Tengah.

Meski nenas lebih mahal dari harga biasanya, namun minat konsumen masih belum turun. Kalaupun agak sepi, karena dipengaruhi musim hujan atau mendung. Bila cuaca cerah, setidaknya sekitar 50 buah laku terjual. Namun jika hujan, pengasilanpun jadi tak menentu.

“Rata-rata laba dari berjualan nenas ini bisa mencapai Rp50 ribu per hari,” jelas Mira.

Terpisah, Rusli, petani nenas menerangkan, mahalnya buah “berdaun pedang” itu bukan hanya dipengaruhi masa panen yang belum tiba, namun disebabkan lahan yang kian menyempit.

“Di bawah tahun 2000-an saya kira lahan nenas masih mencapai sekitar 50 hektar di sini (Pegasing). Namun seiring berkembangnya area pembangunan, banyak lahan nenas yang mulai dialihfungsikan jadi lokasi berdirinya sarana pemerintah maupun tempat perumahan penduduk,” ungkapnya.

Menurutnya, lahan berbiak nenas di daerah setempat kini semakin menciut. Diperkirakan hanya menyisakan belasan hektar.

“Kalau dulu masing-masing petani nenas setidaknya memiliki 0,5 hektar kebun produktif. Namun kini, lahan berbiak nenas jauh berkurang, sisanya per orang paling seukuran ‘petak rumah’,” prediksinya. (rilis).

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.