Jelang Panen Raya, Harga Kopi Gayo Diprediksi Kembali Anjlok : Begini Tips Jaga Keuangan di Masa Pandemi

oleh
Kopi Belang Gele Memandang ke Kota Takengon. (Kha)

TAKENGON-LintasGAYO.co : Banyak kalangan yang memprediksi harga kopi Gayo akan kembali anjlok menjelang panen raya yang akan dimulai September 2020 ini.

Pasalnya, keadaan dunia yang masih berperang dengan Pandemi Covid-19 serta pengumuman sejumlah negara yang telah masuk ke jurang resesi di kuartal II 2020 dengan pertumbuhan ekonominya minus.

Amerika dan beberapa negara Eropa, yang menjadi buyer bagi ekspor kopi Gayo, tak luput dari resesi tersebut. Diprediksi kopi Gayo akan sulit terjual ke sejumlah negara. Beberapa pengamat dan pelaku kopi Gayo, menyatakan demikian.

Biasanya para eksportir kopi Gayo, telah menandatangani kontrak penjualan ke sejumlah negara Buyer, paling telat 3 bulan sebelum panen raya berlangsung. Namun, hingga saat ini kontrak tersebut nampaknya sulit di dapat.

Melihat kondisi itu, salah seorang pelaku kopi Gayo yang juga sebagai entreprenuer, Armiadi berbagi tips menjaga keuangan dalam kondisi saat ini. Menurutnya, semua kalangan kini terdampak krisis yang diakibatkan Pandemi Covid-19 yang telah melanda seantero donya.

“Kondisi saat ini, mengharuskan kita semua untuk berfikir jernih. Kopi yang menjadi urat nadi perekonomian masyarakat Gayo, diprediksi akan anjlok. Maka kita semua harus pintar mengelola keuangan kita,” kata Armiadi beberapa waktu lalu.

Tips yang sangat mungkin dilakukan oleh masyarakat Gayo saat ini adalah, mengatur pola keuangan. “Beli barang atau kebutuhan lain seperlunya saja, jangan berlebihan,” kata Armiadi.

Lain itu, Armiadi juga sepakat dengan program ketahanan pangan yang telah digaungkan pemerintah. “Kita punya lahan, tanam apa yang bisa tumbuh dengan cepat dan dapat dikonsumsi. Hal ini menjadi sesuatu yang logis kita kerjakan saat ini dan bisa menekan pengeluaran kita semua,” terangnya.

“Kita juga tak boleh berharap banyak kepada Pemerintah, sebagaimana dijanjikan presiden untuk membeli kopi Gayo dan siap menggelontorkan dana 1 Triliun Rupiah yang sampai saat ini kita tidak tahu bagaimana tindaklanjutnya,” tambah Armiadi.

Disampaikan lagi, seluruh dunia kini tak mengetahui kapan pandemi ini akan berakhir, namun yang pasti ekonomi di seluruh dunia saat ini sudah terganggu, terlepas dari semua konspirasinya.

“Silahkan kita tidak percaya Covid-19 itu tidak ada, tapi kita harus melihat dampaknya saat ini. Bukan hanya disekeliling kita, tapi diseluruh dunia ekonomi orangnya terganggu,” tegas Armiadi.

“Maka dari itu, mulailah kita mengatur pola pengeluaran kita. Jangan, beli sesuatu yang tidak dibutuhkan atau urgen, hanya itu yang bisa kita lakukan saat ini,” demikian Armiadi.

[Darmawan]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.