Bupati Aceh Besar Tinjau TC MTQ Nasional di Dayah Insan Qur’ani

oleh

ACEH BESAR-LintasGAYO.co : Bupati Aceh Besar, Ir. Mawardi Ali dan mantan Wakil Gubernur Aceh Azwar Abu Bakar berkunjung ke Dayah Insan Qurani, Sabtu malam (5/9/2020). Kedatangan dua tokoh Aceh ini disambut oleh Pimpinan Dayah Insan Qurani, Ustadz Muzakkir Zulkifli, S.Ag.

Kunjungan bupati kali ini untuk meninjau pelaksanaan Training Center yang sedang berlangsung dan menunjukkan dukungan nyata Pemerintah Kabupaten Aceh Besar terhadap putra putri terbaik Aceh yang akan berlaga dalam cabang Fahmil Quran pada Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) ke-XXVIII di Provinsi Sumatera Barat, November 2020 mendatang.

Mawardi menyampaikan, dirinya merasa sangat bangga karena 5 dari 6 total peserta cabang fahmil Qur’an yang mewakili Aceh merupakan utusan dari Kabupaten Aceh Besar.

Kelima peserta tersebut yaitu Iban Nazza Alkarimi, M. Ahlul Ramadhana, Iin Zakiratul Fadhilal, Vinniyya Lilkhabir, dan Siti Nabila.

Pada MTQ Aceh ke-XXXIV September 2019 yang lalu kedua tim Fahmil Quran Putra dan Putri Aceh Besar berhasil memperoleh dua medali emas juara 1.

Mawardi berharap agar seluruh putra putri Aceh Besar yang mewakili Aceh pada event nasional November nanti dapat memperoleh juara kembali pada cabangnya masing-masing.

Pada MTQ Aceh 2019 itu, 8 santri Insan Qurani lainnya yang turut mewakili daerah asalnya juga mendapatkan juara. Di antaranya dari cabang Fahmil Putra, Kabupaten Pidie (1 santri) meraih juara 2, Kota Banda Aceh (1 santri) meraih juara harapan 3. Dari cabang Fahmil Putri, Aceh Tengah (2 santri) juara 3, Banda Aceh (3 santri) juara harapan 1, dan Aceh Jaya (1 santri) juara harapan 3.

“Teruslah semangat dalam belajar. Kalau kemarin kita mengharumkan nama Aceh Besar, sekarang nama Aceh yang akan kita pertaruhkan. Berusahalah sungguh-sungguh dan teruslah berdoa, karena usaha tidak pernah menghianati hasil,” ujarnya.

Selain itu, dalam kunjungannya Mawardi juga turut membahas pengembangan program dayah dalam lingkup kabupaten Aceh Besar, khususnya pesantren terpadu.

Mawardi mengatakan, dayah/pesantren telah menjadi basis utama pendidikan Islam sejak awal berdirinya Kesultanan Aceh Darussalam.

“Bahkan, kini peran pesantren dan dayah makin penting dan strategis, karena Aceh telah menjadi sasaran utama peredaran narkoba yang semakin menggelisahkan,” ujarnya.

Ia menambahkan,  sistem pendidikan yang ada di Dayah Insan Qurani sudah sangat sempurna jika ditinjau dari berbagai sisi. Terlebih perpaduan antara program tahfiz, pengembangan bahasa dan sains. Bila dapat diterapkan secara baik akan mampu melahirkan ulil albab, yakni pribadi yang seimbang urusan duniawi dan ukhrawinya.

Pimpinan Dayah Insan Qurani menyambut baik kunjungan dan dukungan yang diberikan Bupati Aceh Besar kepada santri yang akan berlaga dalam MTQN mendatang.

“Kami ucapkan terima kasih atas kedatangan bupati ke tempat kami. Semoga apa yang kita cita-citakan bersama dapat tergapai dalam MTQN nanti,” ujar Muzakkir Zulkifli, S.Ag.

[SP]


Ikuti channel kami di Pemred LintasGAYO, jangan lupa like and subscribe :

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.