Oleh Muhammad Syukri
Hari ini, 2 Mei 2025, lapangan upacara diseluruh Indonesia dipadati oleh siswa, guru dan peserta upacara. Mereka hadir kesana untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional.
Kenapa tanggal 2 Mei dipilih sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas)? Semata-mata untuk menghormati Ki Hajar Dewantara, tokoh pelopor pendidikan nasional yang lahir pada tanggal 2 Mei 1889.
Pada masa Indonesia masih dicengkram penjajah Belanda, Ki Hajar Dewantara tampil kedepan memperjuangkan hak pendidikan bagi rakyat pribumi.
Dengan semangat Tut Wuri Handayani, dia mendirikan Taman Siswa pada tahun 1922, sebuah lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan belajar bagi semua lapisan masyarakat.
Sejalan dengan upaya itu, Pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959.
Berbicara tentang pendidikan, sejatinya bukan sekadar soal sekolah, gelar, atau nilai ujian. Apalagi sebatas upacara seremonial seperti yang berlangsung hari ini.
Pendidikan adalah kunci pembuka peluang, pemantik pemikiran kritis, dan sarana untuk memahami dunia dengan lebih dalam.
Melalui pendidikan akan membantu seseorang untuk berkembang, baik secara intelektual maupun emosional. Dan, memberi keterampilan untuk menghadapi tantangan kehidupan, serta membangun karakter dan integritas.
Tidak heran ketika Nagasaki dan Hirosima luluh lantak dihantam bom atom pihak sekutu, Kaisar Jepang Hirohito tidak menanyakan berapa prajurit yang selamat. Dia bertanya, berapa banyak guru yang tersisa.
Begitulah pentingnya guru dan pendidikan dimata Kaisar Hirohito. Kenapa? Dia ingin bangkit kembali. Bangkit melalui pendidikan. Karena dia menyadari bahwa pendidikan berperan penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih maju, adil, dan berdaya saing.
Oleh karena itu, melalui upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional hari ini, seyogyanya menjadi kesempatan untuk bersepakat “agar kita jangan main-main dengan pendidikan. ”
Percaya atau tidak, negara dengan penduduk yang terdidik cenderung lebih inovatif, ekonominya lebih stabil, serta memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Jadi, pendidikan bukan hanya tentang individu, tapi tentang peradaban. Sejalan dengan tujuan NKRI yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945: Mencerdaskan kehidupan bangsa. Selamat merayakan hari pendidikan nasional!