Pajak Impor Amerika 32 Persen Masih Belum Berlaku, Harga Kopi Gayo Diprediksi Naik

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Amerika akan menerapkan pajak 32 persen bagi barang-barang yang masuk dari Indonesia ke negara Paman Sam tersebut.

Hal ini akan berdampak pada barang ekspor dari Indonesia, salah satunya adalah kopi Gayo.

Kebijakan Presiden Donald Trump menaikan pajak 32 persen barang dari Indonesia memang masih berlaku 3 bulan ke depan.

Dan kepanikan terhadap kopi Gayo mulai terjadi beberapa waktu lalu. Demikian kata Owner Asa Coffee Gayo, Armiyadi, Rabu 16 April 2025.

“Beberapa hari lalu, sempat terjadi kepanikan, ada yang sudah membeli kopi dengan harga 14, 15 dan 16 ribu per bambu kopi ceri. Sebenarnya bukan hanya kopi, tapi semua produk yang diekspor ke Amerika juga panik,” kata Armiyadi.

Terkait : Kopi Indonesia : Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Nasib Kopi Gayo?

Namun kata dia, kepanikan itu tak berlangsung lama, dan harga kopi Gayo saat ini sudah kembali ke harga 17 ribu, 18 ribu bahkan ada yang 20 ribu per bambu ceri, tergantung kualitas kopinya,” terang Armiyadi.

Menurut Armiyadi, harga kopi Gayo hingga saat ini masih bertahan di angka tersebut. Hal itu kata dia, lantaran kontrak ekspor kopi Gayo, sudah dilakukan di awal tahun, bahkan ada yang sudah melakukan kontrak di tahun 2024.

“Jadi, kalau Trump memberlakukan tarif 32 persen itu, sekarang ini, maka pajak otomatis akan ditanggung oleh Buyer. Karena kontraknya sudah duluan, hal ini yang akan merugikan mereka,” katanya.

Hal itulah, menurut Armiyadi, Presiden Trump menunda kenaikan tarif pajak impor tersebut 3 bulan ke depan.

Baca Juga : Kenapa Harus Jual Kopi Gayo ke Amerika, Ini Alasannya

“Perang dagang memang sedang terjadi saat ini. Karena dalam kontrak yang ditandatangani sebelum kebijakan 32 persen itu, tidak ada dicantumkan,” terangnya.

Saat ini kata dia, ada waktu 3 bulan bagi eksportir dan buyer untuk mengumpulkan barang dari Indonesia, sebelum kebijakan 32 persen itu berlaku.

“Jadi yang terjadi sebelum kebijakan 32 persen itu berlaku, buyer dari Amerika ramai-ramai membeli barang dari Indonesia termasuk kopi. Logikanya kan begitu,” ujarnya.

“Hal ini diprediksi akan membuat harga kopi Gayo akan mengalami kenaikan harga, karena ramai yang akan berburu kopi. Banyak buyer saat ini berebut barang,” ungkapnya.

Ia pun berharap, agar kebijakan 32 persen itu kembali dianulir oleh Trump. “Kita hanya bisa berdoa, agar kebijakan itu dianulir. Sehingga, apa yang kita takutkan dari kenaikan pajak itu, tidak terjadi,” katanya.

Armiyadi pun mengajak, agar petani kopi di Gayo menjadi petani cerdas, yang paham ekonomi global. “Tentunya hal ini untuk menunjang kesejahteraan petani kopi kita,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, harga Kopi Gayo sampai saat ini masih ditentukan oleh pasar di Amerika. Hal itu dikarenakan, kopi Gayo banyak diekspor ke Amerika.

[Darmawan]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.