Catatan : Mahbub Fauzie*
Hampir semua khatib shalat hari Raya Idul Fitri 1 Syawal di manapun mimbar, menyampaikan pesan-pesan nyaris senada dalam khutbahnya.
Bahwa kualitas ibadah ramadhan hendaknya tetap terjaga walau bulan suci puasa telah meninggalkannya.
Bahkan diharapkan ada peningkatan, setelah sebulan penuh setiap orang Islam beriman menempa diri dengan banyak amal ibadah sepanjang Ramadhan.
Setelah Ramadhan berlalu dan Syawal datang, pastinya spirit ibadahnya ada penambahan, bukan malah berkurang. Ada kenaikan tingkat bukan malah turun semangat.
Sebagaimana arti bulan Syawal sebagai bulan peningkatan amal ibadah dan keimanan. Mudah-mudahan semuanya meningkat atas keberkahan Ramadhan.
Rajin dan giat ibadah tidak hanya dilakukan pada bulan Ramadhan saja, tetapi juga sepanjang tahun. Hari-hari pada sebelas bulan kemudian.
Ramadhan memang menjadi momen dan kesempatan istimewa di mana umat Muslim lebih giat dalam beribadah, seperti shalat, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah.
Semangat ini sebaiknya terus dijaga dan ditingkatkan agar tidak hanya berhenti setelah Ramadhan berakhir. Kuntinyu dan istiqamah dilakukan.
Allah SWT mencintai ibadah yang dilakukan secara konsisten dan terus menerus meskipun sedikit. Rasulullah SAW bersabda:
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang dilakukan secara terus-menerus, walaupun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kebiasaan-kebiasaan baik dalam bulan Ramadhan hendaknya diteruskan. Seperti shalat, puasa, membaca Al-Qur’an, sedekah, zikir dan doa.
Setelah Ramadhan berlalu, umat Islam dianjurkan untuk tetap menjaga dan melanjutkan kebiasaan-kebiasaan baik itu.
Shalat fardlu lima waktu, istiqamah dikerjakan selalu. Plus shalat sunnahnya, seperti tahajud, dhuha, dan rawatibnya.
Juga puasa sunnah, dengan menjalankan puasa enam Syawal, Senin-Kamis atau puasa Ayyamul Bidh (puasa tengah bulan).
Gemar membaca dan mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an. Tidak hanya di bulan Ramadhan, tetapi setiap hari dan ada kesempatan.
Suka bersedekah dan senang berbagi terhadap sesama, baik dengan harta maupun tenaga atau minimal senyuman atau doa dan sumbang kata (nasehat mulia), demikian juga zikir dan doa.
Intinya, tempaan dan didikan serta latihan selama Ramadhan, menjadikan kualitas Insan Islam Beriman semakin banyak peningkatan.
Peningkatan amal ibadah tentunya seiring selaras dengan peningkatan kualitas sumber daya Insan Beriman sesuai kapasitas profesi dan pekerjaan.
Baik sebagai petani, buruh, pedagang, wiraswasta atau pegawai negeri. Semakin jujur, disiplin, berdedikasi dan profesional berkat gemblengan dan pelatihan sepanjang Ramadhan.
Wallahu a’lam bish shawwab.
*ASN yang bertugas di KUA Kecamatan Atu Lintang, Aceh Tengah.