Terus Berbenah, Masjid Ruhama Takengon Kebanggaan Masyarakat Aceh Tengah (2)

oleh
Masjid Agung Ruhama Kota Takengon dari puncak Bur Gayo, Aceh Tengah. (Foto: Mulyadi Kombih)

Catatan Mahbub Fauzie*

Masjid Agung Ruhama Takengon Aceh Tengah terus berbenah. Kepengurusan Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) periode 2025-2027 di bawah pimpinan Drs H Hamdan MA terus melakukan upaya perbaikan dan penyempurnaan di segala bidang. Mulai dari bidang imarah, idharah dan juga riayah.

Terkait : Di Bawah Pimpinan Haji Hamdan, Mesjid Agung Ruhama Takengon Berbenah (1)

Obsesi menghadirkan mesjid yang membuat jamaah nyaman, tenang dan senang saat datang dan beribadah di ‘rumah Allah’ itu diupayakan dengan sungguh oleh para ‘pelayan’ rumah ibadah umat Islam itu.

Jika bidang Imarah diketuai oleh Muslim, M.CL dengan beberapa program dan kegiatan yang sudah massif berjalan.

Begitu juga bidang Idharah yanh diketuai oleh Drs H Amrun Saleh, sudah banyak upaya yang dilakukan, maka Bidang Riayyah yang diketuai oleh Ir Yan Budianto pun juga telah berupaya dengan program jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

Nama-nama yang masuk dalam kepengurusan BKM tersebut merupakan tokoh-tokoh yang tidak asing begi masyarakat Gayo, Aceh Tengah.

Ir. Yan Budianto misalnya, beliau adalah sosok yang mempunyai riwayat pekerjaan luar biasa sesuai bidang keahliannya.

Pertama kerja di Konsultan perencana dan pengawas, selanjutnya meniti karir sebagai PNS di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Tengah dan pernah menjadi Kabid Fisik Bappeda Aceh Tengah.

Selanjutkan diperbantukan ke Kementerian Perhubungan yang ditunjuk sebagai Pimpro Bandara Rembele kemudian berpindah status menjadi ASN Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

Pernah menjadi Kepala Satuan Kerja Transportasi Udara Aceh untuk membangun 11 Bandara di Provinsi Aceh, selanjutnya ditunjuk sebagai Kepala Bandara Rembele termasuk Malikussaleh Lhokseumawe Gayo Lues dan Kotacane dan pernah juga sebagai Kepala Bandara Maimun Saleh Sabang.

Kini, setelah purnabakti dari ASN, beliau masih mendedikasikan dirinya untuk umat, khususnya bagi masyarakat Aceh Tengah. Satu diantara dedikasinya adalah mewakafkan dirinya sebagai Ketua Bidang Riayyah Mesjid Agung Ruhama.

Yan Budiarto mengatakan bahwa dengan persetujuan Ketua Harian Drs H Hamdan MA telah menyusun Program Kerja Bidang Riayyah Mesjid Agung Ruhama Takengon. “Draftnya sudah diajukan kepada Bupati Aceh Tengah Drs H Haili Yoga MSi untuk diketahui dan disetujui,” ujarnya.

Obsesi Bidang Riayyah

Dipaparkan dalam draft tersebut, bahwa sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Nomor: 451.2/18/ISRA/2025 tanggal 20 Januari 2025, bidang Riayyah menyusun program kerja sebagai arah kebijakan dan landasan pelaksanaan selama kepengurusan BKM Agung Ruhama Takengon dalam kurun waktu Januari 2025 sampai 31 Desember 2027, meliputi program kerja jangka pendek, jangka menengah dan jangka Panjang.

Program kerja jangka pendek fokus pada upaya peningkatan kenyamanan para jamaah untuk beribadah di Masjid Agung Ruhama Takengon serta meningkatkan fungsi sosial masjid di tengah-tengah masyarakat.

Dalam program ini, diupayakan merehabilitasi insfrastruktur yang kondisinya sudah memerlukan perbaikan serta menambah fasilitas pendukung yang dibutuhkan.

Program ini juga fokus pada bangunan masjid yang perlu penanganan segera, seperti atap yang bocor, perbaikan instalasi sound system, penataan kantor sekretariat masjid, dan pengecatan tiang balok, dinding, dan kaligrafi, serta pemeliharaan seluruh fasilitas masjid, kebersihan dan penyediaan fasilitas disabilitas, ibu dan anak.

Penataan halaman dan taman masjid juga masuk dalam program jangka pendek ini, yakni dengan perbaikan dan penambahan drainase lingkungan masjid, instalasi air bersih, instalasi Listrik serta lahan parkir dan taman.

Pembangunan Pos Satpam dengan ukuran 24 M2, perbaikan kamar mandi, tempat wudlu dan Bebalen serta menyempurnakan perlengkapan fasilitas rak sepatu hingga pembuatan papan baliho juga masuk dalam program jangka pendek.

Dalam program jangka menengah, BKM Menyusun dokumen perencanaan secara terperinci dan lengkap yang merupakan gambaran pengembangan Masjid Agung Ruhama pada masa yang akan datang.

Dalam pekerjaan perencanaan melibatkan para ahli, praktisi, akademisi, dan tokoh masyarakat yang hasilnya akan menjadi dokumen dari arah pelaksanaan pembangunan ke depan yang lebih baik, terencana, terarah dan terukur.

Selanjutnya program jangka panjang, yang merupakan pelaksanaan dari program jangka menengah.

Semua tahapan program kerja yang disusun bidang Riayyah itu diupayakan demi kebaikan dan perbaikan Mesjid Agung Ruhama Takengon, sebagai destinasi wisata religi di Aceh Tengah.

Terus Menjalin Koordinasi

Dalam langkah pembenahan-pembenahnan yang dilakukan oleh BKM, Ketua H Hamdan selalu menjalin kordinasi dengan banyak kalangan. Seperti Kakankemeng Kabupaten Aceh Tengah H Wahdi MS MH yang selalu banyak memberikan masukan.
Ketua MPU Aceh Tengah Tgk Amri Jalaluddin juga selalu diminta sumbangsarannya.

Tokoh masyarakat Aceh Gayo Drs H Nasri Lisma selaku pembina dan penasehat, Irhamna MPd selaku Wakil Ketua 1 dan Dr Ihsan Harun MA Ketua 2 serta Syahrial Putraga MPd sebagai sekretaris bahu membahu bersinergi membenahi Masjid Agung Ruhama Takengon dalam irama kebersamaan.

Ikhtiar sungguh menjadikan Masjid Agung Ruhama lebih elegan dan bermartabat akan terus di lakukan. Itu tekad Pak Hamdan dan kawan-kawan.

Pihaknya terus menjalin silaturrahmi dengan tokoh dan pengusaha lainnya mewujudkan cita-cita mulia guna berbagi perhatian untuk rumah Allah Swt tersebut.

“Silaturahmi juga telah dilakukan dengan pimpinan Hotel Parkside, pimpinan Apotik Putrou Bungsu dan pimpinan Toko Emas Mulia,” ujar H Hamdan.

Rektor IAIN Takengon Prof Dr Ridwan Nurdin MCL juga sosok yang selalu mensuport pembenahan Masjid kebanggaan Aceh Tengah itu. “Terus berbenah menuju kebanggaan masyarakat Aceh Tengah,” ujarnya.

Menurut Prof Nurdin, agar cita-cita mulia mewujudkan Masjid Ruhama sebagai ikon kebanggaan Aceh Tengah bisa tercapai, maka langkah utama adalah satukan visi.
“Pengurus benar-benar mengurus masjid dengan orientasi yang jelas. Transparansi dalam anggaran, baik uang masuk dan keluar,” katanya.

Pembenahan sarana, pemenuhan kebutuhan dasar seperti kebersihan, air, listrik, parkir, wifi dan pelayanan kegiatan ibadah 5 waktu, dan lain-lain terpenuhi. “Buat program dan kegiatan yang menarik,” tambah Prof Nurdin.

Demikianlah, demi keagungan Mesjid Agung Ruhama, semua pihak harus ikut andil memberikan konstribusi terbaiknya, baik melalui pikiran, tenaga, dana dan juga doa.

Sesuai dengan namanya ‘Ruhama’ yang berarti ‘kasih sayang’. Rumah Allah ini akan menjadi inspirasi kasih sayang semua penduduk Aceh Tengah pada khususnya, dan penjuru alam pada umumnya. Semua itu, dari mesjid dimulai.

Firman Allah Swt dalam Al-Qur’an: “…ruhama’u bainahum tarahum rukka’an sujjaday yabtaghuna fadlam minallahi wa ridwana(n),

Yang artinya: … berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya,” (QS. Al-Fath:29)

Wallahu’alam bish shawwab.

*Warga Masyarakat Aceh Tengah, berkhidmat sebagai ASN di KUA Kecamatan Atu Lintang, Aceh Tengah

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.