Jabatan bukan kekuasaan, melainkan amanah dan tanggung jawab.
Demikian petikan kalimat yang teruntai dari mantan Panglima GAM Wilayah Linge, Fauzan Azima yang kerap disapa Ama Gajah, Sabtu 8 Februari 2025.
Untaian kalimat motivasi itu, dilontarkan bukan tanpa alasan. Ama Gajah, kini mengemban amanah sebagai Deputi 1 Kebijakan dan Kajian Strategis Badan Reintegrasi Aceh (BRA).
BRA sendiri merupakan lembaga resmi pemerintah yang mengurus masalah reintegrasi dalam proses perdamaian di Aceh. Didirikan pada tanggal 15 Februari 2006.
Menduduki jabatan penting di BRA, bukan menjadi kesenangan bagi sosok sederhana dan humanis ini.
Menurutnya, dirinya mengemban amanah tersebut, untuk bekerja bukan sekedar kekuasaan.
Dalam bincang-bincang bersama LintasGAYO.co, mantan kombatan GAM di Aceh Tengah dan Bener Meriah berharap agar pelaksanaan hari Damai Aceh ke-20 pada 15 Agustus 2025 mendatang digelar di wilayah tengah.
“Hal itu disampaikan kepada saya jauh sebelum saya dilantik untuk memegang jabatan strategis di BRA,” kata Fauzan Azima.
Menjadikan, wilayah tengah sebagai tempat bagi pelaksanaan hari bersejarah bagi perdamaian Aceh tersebut, bukan tanpa alasan.
Fauzan mengenang, kegagalan perdamaian Aceh tahun 2002 bermula dari Aceh Tengah. Sehingga inisiator perdamaian oleh HDC gagal dan berakhir dengan darurat militer di Aceh.
“Ditambah konflik di Aceh Tengah bukan saja vertikal, pemberontakan melawan pemerintah Jakarta, tetapi horizontal; konflik antar suku,” tegas Fauzan.
Disisi lain, banyak para mantan kombatan GAM yang masih hidup dibawah garis kemiskinan, menjadikan motivasi baginya memegang amanah di BRA.
Beliau, dengan segenap kekuatan dan tenaga akan terus memperjuangkan kemandirian bagi para kombatan GAM dan korban konflik Aceh.
“Mungkin lewat lembaga ini, apa yang belum tersampaikan oleh kawan-kawan, bisa kita perjuangkan. Intinya jabatan ini bukan kekuasaan, tapi amanah,” tandasnya.
[Darmawan]
