Wah…! Upah Jamu Ngutip Kupi Capai 30-35 Ribu Perkaleng, Masih Mau Terima Sogok dari Calon Bupati?

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Para buruh pemetik kopi (Jamu ngutip : Gayo-red) sumingrah, upah jadi pemetik kopi kini semakin menjanjikan.

“Alhamdulillah, ongkosnya (jadi jamu ngutip) saat ini berkisar 30 ribu ada yang juga sudah mencapai 34 ribu per kalengnya,” kata Inen Aishwa yang kerap menjadi jamu ngutip saat musim panen kopi di Gayo, Senin 4 November 2024.

Menurutnya, ia bersama suami dan satu orang anaknya yang masih kuliah sehari dapat memetik kopi hingga 25 kaleng.

“Kalau kebunnya buahnya banyak, ya bisa 25 Kaleng per hari, paling sedikit 15 kaleng, tergantung panennya banyak atau tidak,” katanya.

Melihat itu, jika dalam sehari Inen Aishwa bersama keluarganya memetik kopi 25 Kaleng per hari, maka penghasilannya mencapai Rp. 750 ribu (jika upah Rp. 30 ribu per kaleng).

Menjadi jamu ngutip kupi, saat ini menjadi pekerjaan yang cukup menjanjikan saat musim panen raya tiba.

Hal ini, dapat menjadi renungan kita bersama saat musim Pilkada ini untuk tidak terlibat dalam politik uang yang sebar calon tertentu.

“Sangat disayangkan, jika masih ada yang menerima uang sogok untuk memilih pemimpin. Selain dosa, nilainya juga tidak seberapa,” kata seorang pemuda di kawasan Pegasing, Sayuti.

“Saat kita menerima sogokan, berarti kita akan salah memilih pemimpin. Pilihlah pemimpin yang benar-benar dari rakyat dan untuk rakyat, bukan pemimpin yang mengukur rakyatnya dengan uang,” tandasnya.

[Darmawan]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.