TAKENGON-LintasGAYO.co : Aktivis Gayo, Setia Nawar mengkritisi pola kepemimpinan di Aceh Tengah. Pasalnya, dari hasil audit BPK, ditemukan adanya kesalahan penganggaran di 5 SKPK, sebesar 12,8 Milyar Rupiah.
“Harusnya, hal ini tak boleh terjadi. Bagaimana mungkin terjadi kesalahan penganggaran,” tegas Setia Nawar, Kamis 13 Juni 2024.
Hal itu, kata dia mengindikasikan bahwa daerah ini dipimpin oleh pemimpin amatiran, yang tak mengerti tata kelola keuangan daerah.
“Patut diduga, indikasi pejabat di Aceh Tengah, terutama Pj Bupati dan Sekda tak paham aturan, dan mengelola daerah ini secara amatiran,” ujarnya.
Sekda selaku ketua TAPD kata dia, bertanggung jawab penuh pada setiap penganggaran. Dan hal ini, mengindikasikan, Sekda tak paham tata cara penganggaran.
Bukan hanya itu, indikasi lainnya, inflasi daerah di bulan mei yang hampir menyentuh angka 5 persen, menjadi bukti lain pemimpin daerah ini tak mampu mengatasi permasalahan rakyat.
“Belum lagi, utang Pemkab di tahun 2023, yang mencapai 80 Milyar lebih dari hasil audit BPK, mengindikasikan Pj Bupati seolah sedang tidur dalam bekerja,” tegasnya.
Akibat inflasi yang tinggi, daya beli masyatakat Aceh Tengah terus menurun.
“Semua hal itu, mengindikasikan daerah ini sedang tak baik-baik saja. Para pejabat hanya duduk di kursi empuk, menerima tunjangan tanpa memikirkan nasib rakyat,” ujarnya.
Ia menyarankan, agar Pj Bupati Aceh Tengan untuk segera mundur dari jabatannya, sebelum daerah penghasil kopi arabika terbaik di dunia itu kolaps.
[Darmawan]