Maharadi resmi didapuk menjadi Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Tengah, Selasa 19 Maret 2024.
Dia dipilih, berdasarkan hasil pleno Komisioner KIP Aceh Tengah, lewat musyawarah mupakat, sore tadi.
Lalu, bagaimana sosok yang akan memimpin penyelenggaraan Pemilukada di Aceh Tengah ini?
Artikel ini, akan mengulas sedikit jejak singkat yang kini resmi mendapat gelar mantan aktivis tersebut.
Maharadi lahir di Kebakayan, 26 September 1987. Ia merupakan anak pertama dari 6 bersaudar. Dia terlahir dari pasangan ayah bernama Masran (Pensiunan Guru) dan ibu Hamidah.
Ia pun menamatkan SD tahun 2000 di SDN 2 Kabayakan, kemudian SLTP Negeri 4 Takengon tahun 2003, SMAN 1 Takengon tahun 2006 kemudian Universitas Negeri Medan tamat tahun 2010.
Sejumlah organisasi pun pernah dilakoni, mulai dari anggota Himpunan Mahasiswa Islam Medan (2006-2010), kemudian anggota Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Unimed (2008-2009). Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan PPKn Unimed (2009-2010). Ketua Ikatan Mahasiswa Gayo Medan (2008-2010) dan Staf Pusat Study PUSHAM Unimed ( 2008-2010).
Soal pengalaman kerja, Maharadi juga sudah melanglang buana. Ia pernah bekerja sebagai Tenaga Ahli Bidang pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Aceh (2021-2024).
Kemudian, sebagai Koordinator Jaringan Anti Korupsi Gayo (2017-2021). Fasilitator Rehab- Rekons Gempa Gayo, Aceh (2014-2015). Relawan Kontras Aceh (2011-2012). Fasilitator Inofasi pada Program Projec LOGICA2 di Aceh Tengah Tentang Penigkatan Pelayanan Publik di sector Pendidikan dan Kesehatan ( 2010- 2011)
Kemudian, dia pernah bekerja sebagai Paralegal LBH Banda Aceh Pos Takengon (2010-2011) dan Field Coordinator KINERJA-USAID dan PKPM pada Program Manajemen Berbasis Sekolah di Bener Meriah Tahun 2012-2013.
Maharadi, lama bekerja sebagai wartawan di Media Online LintasGAYO.co sejak 2011. Dia juga mengemban amanah sebagai, Direktur Keuangan pada PT Lintas Gayo Media.

Kedua jabatan ini dia letakkan, usai dirinya terpilih menjadi anggota KIP Aceh Tengah, periode 2024-2029.
Dikalangan masyarakat, dia dikenal sebagai aktivis yang getol menyuarakan kebenaran dan melawan ketidakadilan terkhusus pemerintah.
Maharadi, juga pernah kalut dari dunia keaktivisan dan kewartawanan. Didinya, memilih berkebun kopi dan membuka coffee shop Bayakmi di Bukit Temung, pinggiran Danau Lut Tawar.
Jiwa keativisannya mulai kembali tumbuh, dirinya bersama beberapa aktivis lainnya, seminsal Razikin Akbar dan Nazarul Akbar, menggagas sebuah diskusi yang diberi nama Diskusi Sabtuan.
Diakusi ini, akhirnya menjadi ajang diskusi yang paling bergengsi di tanoh Gayo.
Kini, Maharadi harus meletakkan semua aktivitas itu. Dia pun harus fokus pada pekerjaannya, sebagai Ketua KIP Aceh Tengah.
Selain, menyukseskan pelaksanaan Pemilukada, mata publik juga tertuju padanya bersama empat rekan sesama anggota KIP lainnya, untuk besikap netral sebagai penyelenggara Pemilu di bumi Malem Dewa ini.
Seluruh jajaran direksi dan redaksi portal berita online mengucapkan selamat mengemban amanah dan tugas baru.
Kami semua berharap, lelaki yang menginspirasi dari Bukit Temung itu segera melepas masa lajangnya diusia yang tak lagi muda saat ini. Semoga.
[Darmawan Masri/Pemred LintasGAYO.co]