BANDA ACEH-LintasGAYO.co : Yayasan Bantuan Hukum Anak (YBHA) Peutuah Mandiri menyayangkan kejadian kekerasan yang di alami salah seorang santriwan Darun Najah Al-Aziziyah yang terjadi pada Hari Minggu lalu.
Staf Advokasi YBHA Peutuah Mandiri, Ari Rosita, SH dalam keterangan tertulisnya, mengatakan, kekerasan yang dialami santriwan diduga karena dipukul oleh teman sekamarnya.
“Awalnya korban melaporkan kejadian pertama ke Mantan Kepala Dayah, dan kemudian memanggil siswa yang memukul, pelaku awalnya membantah melakukan hal itu,” katanya.
Tak terima dilaporkan, pelaku lagi-lagi diduga memalukan kekerasan kepada korban. Laporan itu, diterima ibu korban dari mantan Kepala Dayah.
“Harusnya, apabila mantan kepala dayah mendapatkan laporan adanya kekerasan, seharusnya menindaklanjuti laporan itu bukan malah membiarkan kekerasan itu terjadi lagi kepada korban,” tegas Ari Rosita.
Pihaknya dalam menyikapi kasus ini, merasa janggal, karena hal yang dialami Korban bukan hanya perkelahian antar sesama santri tetapi telah mencakup ke ranah kekerasan.
“Jika dilihat dari hasil pemeriksaan korban melalui CT scan mengalami pecah pembuluh darah, muntah-muntah dan koma selama 3 hari, setelah operasi,” ujarnya.
Ia menilai, penyataan pihak dayah yang kompak menjawab penyebab muntah-muntah korban karena banyaknya mengkonsumsi mie instan, serta kepala korban juga terbentur jendela.
“Oleh karena itu kami berharap dari keterangan-keterangan yang telah dipaparkan pihak keluarga korban, penegak hukum harus mengusut tuntas yang terjadi kepada korban,” ujarnya.
Sejauh pemantauan pihaknya, kata Ari Rosita, SOP di lingkungan Dayah diseluruh Aceh belum memadai. Ia berharap agar SOP itu, dibuat sedetail mungkin agar kejadian serupa tidak berulang.
“Aparat penegak hukum juga harus menyelidiki bagaimana standar SOP santri di dayah Darun Najah Al-Aziziyah,” tegasnya, Selasa 28 November 2023.
“Kita ingin, kasus ini terungkap secara jelas dan pelaku ditangkap sebagai efek jera, dan APH harus mengungkap hasil penyelidikan secara transparan ke publik,” tandasnya.
[Ril]