Demi Keberlangsungan Danau Lut Tawar, Qanun RDTR Perlu Diinisiasi Segera

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Forum Diskusi Publik Berbicara bersama Forum Kajian Punce, Temung dan Gayo Heritage kembali melaksanakan Diskusi Sabtuan di Pahlawan Caffee pada Sabtu (21/10/2024).

Diskusi yang bertema “Danau Lut Tawar, Riwayatmu Kini” tersebut menghadirkan beberapa pembicara diantaranya yaitu Armaida (Kepala Dinas PUPR Aceh Tengah), Zulkarnain (Kepala Dinas Dinas Pariwisata Aceh Tengah), Subhan Sahara (Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan), Jauhari (Kepala Dinas Perhubungan), Khalisuddin (Pelaku Usaha Wisata), Iwan Hasri (Pemerhati Lingkungan) dan Ariansyah RA (Kasat Pol PP Aceh Tengah).

Dalam diskusi yang dimoderatori oleh Idrus Saputra mewakili APDESI Aceh Tengah tersebut terdapat beberapa poin yang menjadi catatan penyelenggara dalam melihat permasalahan Danau Laut Tawar.

Beberapa poin penting terkait diantaranya tentang pentingnya menjaga kondisi air danau karena dipergunakan untuk kepentingan masyarakat.

Perlu ada regulasi dan perizinan yang jelas terkait aktivitas di seputar danau. Sudah terjadi pendangkalan serius di beberapa sisi sepadan danau.

Selain itu, ancaman keberlangsungan ikan endemik akibat cara tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan, izin kapal-kapal wisata.

PAD wisatawan yang belum jelas serta beberapa permasalahan lainnya yang juga disampaikan oleh peserta diskusi yang berasal dari berbagai latar belakang.

Adapun hasil dari diskusi tersebut akan dilaksanakan diskusi lanjutan yang akan membahas isu danau laut tawar secara lebih spesifik, yang akan mengarah kepada perbaikan kondisi pengelolaan danau hingga menginisiasi aturan lebih detail terkait Rencana Detail Tata Ruang di seputar danau laut tawar.

Rancangan Qanun tentang Pengelolaan Danau Lut Tawar perlu segera di bahas oleh Badan Legislasi DPRK Aceh Tengah, sebab Qanun ini tinggal selangkah lagi untuk di sahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Aceh Tengah.

Pihak penyelenggara berharap pengelolaan danau laut tawar sebagai icon wisata Aceh Tengah dan sebagai simbol penghidupan masyarakat Aceh Tengah terus berbenah.

[Radi]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.