Jerilep Bawal Kin Pelulus Mangan

oleh

Oleh : Kenara Seni*

Segala persiapan dan persyaratan sudah di penuhi untuk membentuk kelompok tani itu.
Direncanakan di akhir bulan ini sudah bisa dilaksanakan.

Setelah proses panjang akhirnya Koptan itu bekerja sesuai dengan arahan dan pembagian tugas yang sudah di siapkan.

“Dalam bekerja nantinya, pasang niat tulus, bila ada kendala mari kita cari solusinya, jangan dipikirkan sendiri. Demi keberhasilan kita, mari kita gotong royong saling membantu. Malu kita apabila dana yang besar ini, tidak bisa kita manfaatkan,” kata Ketua Koptan yang bernama Zeqo ven.

Saat pakan pelet ditaburkan ke dalam kolam, riak dan berduyun-duyun ikan merebut makanan seakan rasa lapar selalu menghantui.

“Cepat besar ikan ku, makan yang banyak, semoga dana bantuan masyarakat Hongkong ini, bisa mengantar kan kita umrah ke tanah suci,” celetuk Si Eel.

Dengan semangat yang tinggi, Si Eel dan istrinya bekerja siang malam, terus mendedikasikan dirinya membangun usaha budidaya ikan bawal dan ikan pedeh agar berhasil. Secercah harapan terpatri akan mendapatkan sebongkah berlian dan segenggam emas yang membayangi pikiran Si Eel.

Suasana gaduh terdengar disalah satu sudut kolam, ternyata Si Eel sedang mengusir hewan pengganggu ikan sejenis Simpil atau berang berang.

“Istriku,! ini aku bawakan simpil untuk menu malam kita.! Kata Si Eel.

“Adooh Abang…Sadar bang!! Simpil itu gak boleh di makan bang,! Haram hukumnya? enggak ke bawal yang pingsan itu aja kita makan? Tanya istri penuh tanya.

“Jangan! Biar simpil ini aja kita makan, rugi nanti kita kalau ikan itu kita makan,” seru Si Eel pada istrinya.

Seribu tanya ada dalam kepala istrinya, dengan berat hati sang istri mengikuti kehendak suaminya, mungkin ini keputusan yang terbaik.

Saat waktu yang di nanti tiba, pemanenan sudah dilaksanakan, disaksikan para buyer dan Zeqo Ven mengekspor ikan bawal dan ikan pedeh itu ke Jepang.

“Bang, ini berita mengatakan Kelompok tani Ujung Bintang berhasil memproduksi 10 ribu ton ikan dan mendapat penghargaan dari FAO (Food and Agriculture Organization),” tanya pengawas program.

“Ini, sudah di WA sama si Zeqo Ven, hasilnya nanti saya transfer” jawab Si Eel.

Sekian lama menanti untuk rekening tunggu di si, rencana mau berangkat ke tanah suci, tapi tinggal janji.

“Bang! Apakah uang kita sudah di kirim sama toke tu bang?” Tanya istri.

Dengan diaduk perasaan di hati, Si Eel sudah tahu di tipu sama Zeqo Ven. Untuk menenangkan istrinya suatu jawaban yang bagus harus di berikan apabila salah mengambil sikap hal buruk akan menimpanya.

“Begini Sayangku.! Rupen jerilep ni bawalni kin pelulus mangan we,” jawab Si Eel.

“Apa artinya tu bg?” Tanya istrinya penasaran.

“Kita kena tipu.” Jawab Si Eel.

Setelah mendengar jawaban itu, istrinya langsung tak sadarkan diri. Dan menurut kabar mereka sudah bercerai dan Si Eel sudah melaporkan kejadian ini ke penegak hukum dan sementara Si Eel sering mondar mandir di kampung membawa senjata tajam berteriak mencari Zeko Ven.

Pantan terong, 19 Oktober 2023

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.