Nama Sikdam Hasyim Gayo, kini mencuat sebagai calon legislatif DPR RI mewakili Dapil 2 Aceh.
Siapa Sikdam Hasim Gayo? Dia merupakan pria Gayo tulen. Ayahnya Muhammad Hasim (almarhum) berasal dari Gelelungi Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah dan ibunya Syamsiah dari Daling Kecamatan Bebesen, namun Sikdam dilahirkan di Medan Sumatera Utara, 5 Juli 1989.
Semasa hidupnya ayah Sikdam berprofesi sebagai toke (pedagang pengumpul) kopi dan bako (tembakau), pernah tinggal di Uwer Lah Bener Meriah. Ayahnya sudah meninggal beberapa tahun silam, makamnya di pekuburan umum Uning Kirip Asir-asir Takengon.
Sosok ayah juga menjadi tokoh kunci memotivasi Sikdam. Sang ayahlah yang memaksa Sikdam berpisah dengan orangtuanya di usia yang masih serba ketergantungan dengan orang-orang terdekat.
Ayah Sikdam pernah menyatakan Urang Gayo sulit menjadi sesuatu jika tidak (pernah) keluar dari Gayo. Dunia itu luas dan harus ditaklukkan. Demikian pesan ayah Sikdam yang mulanya menginginkan putranya ini menjadi seorang diplomat yang memungkinkan untuk bisa kemana-mana. Dan Sikdam telah menyambangi beberapa negara dengan cara dan kondisi berbeda, tuna netra.
Kini, nama Sikdam Hasim Gayo tiba-tiba bikin penasaran masyarakat Gayo baik di tanah tembuni wilayah pengunungan Provinsi Aceh ataupun di perantauan menyusul postingan di media sosial Facebook (FB) Kick Andy Show, Minggu 8 Mei 2016 silam.
Kick Andy tentu tidak mengundang orang sembarang. Dan sosok Sikdam dari penelusuran serta beberapa informasi yang dia sampaikan memang luar biasa.
Sikdam lahir dan tumbuh dengan penglihatan normal hingga usia 21 tahun. Keindahan masa remajanya terengut tiba-tiba di tahun 2010 akibat kecelakaan mobil yang menyebabkan kedua matanya hanya bisa lihat cahaya.
Lebih dari setahun, Sikdam mengalami depresi berat, bahkan sempat terbetik ingin mengakhiri hidup. Bersyukur masih ada cahaya iman dalam dirinya, terlebih mengingat sosok ibunya yang begitu sabar dan tabah menghadapi cobaan tersebut.
Kesadaran dalam dirinya akhirnya muncul, alumnus SMAN 79 Jakarta dan SMPN 10 Depok, Jawa Barat ini mulai mendapat sinar terang dan bangkit setelah diajak ibunya berkunjung ke panti-panti disabilitas. Banyak orang yang lebih malang dari dirinya.
Inilah titik balik Sikdam untuk bangkit lagi dari keterpurukan psikis yang turut menurunkan berat badannya menjadi 54 kg dari sebelumnya 84 kg, mata bukan segalanya. Sikdam mulai membuka kursus bahasa Inggris khusus anak-anak SD secara gratis di rumahnya di Depok Jawa Barat, di tahun 2012.
Kepercayaan diri mantan mahasiswa Sekolah Tinggi Bahasa Asing American English Institute Bali ini semakin tinggi setelah setahun mengajar setelah mengetahui hasil didikannya dinilai berhasil. Anak-anak yang dia didik berhasil mendapat nilai bahasa Inggris rata-rata 8.
Hasil ini membuatnya mulai berpikir untuk bisa mendapatkan uang dengan keahliannya mengajar. Dia mulai mengikuti kegiatan organisasi, salah satunya di Yayasan Wisma Cheshire, Jakarta yang fokus memberdayakan para penyandang disabilitas seperti Sikdam.
Juni 2013, Sikdam dipercayakan sebagai penerjemah sekaligus peserta di acara Young Voices Regional Meeting di Jakarta. Sebuah pertemuan anak-anak muda penyandang disabilitas dari wilayah Asia Selatan dan Asia Pasifik.
Di tahun yang sama, persisnya Oktober 2013, Sikdam diutus oleh pengurus National Coordinator of Young Voices Indonesia mewakili Indonesia dalam kegiatan Global Meeting of Young Voices di Nairobi, Kenya, Afrika dengan peserta para penyandang disabilitas muda dari seluruh dunia
Selain mengajar, Sikdam bersama sejumlah rekannya di tahun 2013 mendirikan komunitas Disabilities Youth Centre yang fokus membela dan memperjuangkan hak-hak para penyandang disabilitas di bidang pendidikan, pekerjaan, akses, kesehatan, dan layanan publik.
Atas jerih payah Sikdam memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas, pada Februari 2014 Sikdam mendapat kehormatan mendapatkan penghargaan International Award for Young People dari Pangeran Philip Duke of Edinburgh, suami Ratu Elizabeth II dari Kerajaan Inggris. Sikdam adalah orang Indonesia penyandang disabilitas pertama yang mendapatkan penghargaan yang diakui dunia tersebut.
Penghargaan ini juga yang membawa Sikdam tampil berpidato di acara spesial Royal Dinner bersama keluarga kerajaan Inggris yang dihadiri oleh Pangeran Edward dan Putri Sofie, di London, Inggris, November 2015. Keluarga kerajaan ini sempat menitikkan air mendengarkan kisah Sikdam.
Meski kini mengalami keterbatasan dalam hal penglihatan, bukan berarti Sikdam berpangku tangan menerima keputusan tuhan itu.
Dirinya menjadikan keterbatasan itu menjadi semangat untuk membantu difabel lainnya. Sikdam Hasyim Gayo, tokoh inspiratif itu kini menyatakan maju sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI Dapil Aceh 2.
Namun, alasan beliau tidak tergolong biasa, melainkan luar biasa. Ia bertekad untuk memperjuangkan nasib 21 juta penyandang disabilitas di Indonesia.
Meskipun para penyandang disabilitas di negeri ini telah terlalu lama mengalami diskriminasi dalam hal pendidikan, pekerjaan, pelayanan kesehatan, dan aksesibilitas. Sikdam Hasyim Gayo memiliki keyakinan kuat bahwa saatnya perubahan.
Pengalaman, skill, dan pengetahuan yang dimilikinya dalam dunia aktivisme disabilitas, baik di tingkat internasional maupun nasional,
memberikan motivasi dan panggilan batin untuk kembali mengabdikan diri dan membantu jutaan penyandang disabilitas di Indonesia.
Baginya, perjuangan ini adalah panggilan kemanusiaan, bukan semata-mata ambisi
politik.
Selain memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas, Sikdam Hasyim Gayo juga memiliki cita-cita besar untuk membangun kampung halamannya, Aceh, terutama dalam bidang pendidikan.
Baginya, pembangunan dan kemajuan suatu daerah sangat bergantung pada tingkat dan kualitas pendidikan di sana.
Ia percaya bahwa mewujudkan pendidikan berkualitas akan membawa perubahan positif yang berkelanjutan.
Sikdam Hasyim Gayo memilih Partai Persatuan Pembangunan sebagai kendaraan perjuangannya. Keputusan ini didasari oleh pengamatannya bahwa hanya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang benar-benar peduli dan serius memperjuangkan hak penyandang disabilitas.
Pemilihan ini terbukti dengan fakta bahwa pada Pemilu 2024 mendatang, partai ini
memiliki jumlah Calon Legislatif disabilitas terbanyak dibandingkan partai lainnya.
Sebagai seorang Caleg disabilitas, Sikdam Hasyim Gayo adalah bukti hidup bahwa Partai Persatuan Pembangunan adalah partai yang paling peduli untuk memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas di
Indonesia.
[Darmawan]