Pentingnya Pendidikan Moral Bagi Remaja di-Era Gempuran ke-Toxic-an

oleh

Oleh : Aina Sabela*

Disini toxic yang dipahami oleh remaja sebatas toxic dalam hubungan asmara. Pada saat ini toxic tidak asing lagi bagi kita semua apalagi dikalangan remaja. Sebelumnya kita harus mengetahui apa itu toxic?

Toxic merupakan istilah yang diungkapkan untuk orang yang beracun atau memberikan dampak buruk tergadap orang lain, terutama terhadap psikis, dari perkataan maupun perbuatan.

Sifat ini tentu harus dihindari karena dapat menggangu kenyamanan orang lain, bukan hanya itu tetapi ke-toxiczan ini dapat berpengaruh juga bagi diri kita yaitu dapat dijauhi orang dalam interaksi sosial.

Kebanyakan toxic ini hanya dipahami meyangkut tentang asmara saja, tapi nyatanya toxic ini menyangkut semua aspek yang dapat merugikan kehidupan. Ciri-ciri seseorang yang memiliki sifat toxic antara lain sebagai berikut;

1. Senang memanipulasi orang lain
2. Mudah merendahkan orang lain
3. Memiliki sifat egois
4. Tak memiliki empati dan simpati
5. Tidak mau meminta maaf

Nah dari contoh diatas saja sudah kita ketahui mengapa ketika memiliki sifat toxic akan dijauhi dalam interaksi sosial. Lalu bagaimana caranya agar kita tidak sampai mengidap sifat toxic yang dapat merugikan diri kita sendiri, caranya adalah lebih sering bercermin, cermin dalam artian kata mengintropeksi diri kita sendiri.

Jangan hanya bisa meroasting orang seolah kita manusia yang paling sempurna, nyatanya dimata tuhan yang maha kuasa manusia semua sama yang membedakan hanyalah iman dan taqwa.

Dan jika adapun yang sempurna hanyalah brand dari rokok Sampoerna Mild.

Lalu apa kaitannya moral dengan ke-toxican? Dalam hal ini kaitannya adalah moral itu sebagai ciri khas dari dalam diri kita, sebagai karakteristik yang ada pada diri kita. Moral adalah istilah manusia yang menyebut ke manusia atau orang lain dalam tindakan yang positif.

Jika sifat ini melekat pada diri kita pasti kita akan mendapatkan respon positif dari orang sekitar serta kita mudah dalam interaksi sosial. Dengan lebih mudahnya menurut yang saya pahami moral itu merupakan antonim dari toxic.

Kenapa disini remaja, moral, dan ketoxican erat kaitan diantara ketiganya. Contoh kecilnya saja, dilingkungan yang saya temui ke-toxican itu sudah menjadi kebiasaan yang melekat pada diri remaja.Berbicara kotor menurut remaja adalah hal lumrah, bahkan dalam memberikan pujian mirisnya lagi menggunakan bahasa yang tidak sedap didengar.

Perlu saya contohkan disini kata yang sering terucap ketika memberikan pujian seperti “anjay hebat sekali’’. What the meaning of anjay? Bukankah memiliki makna yang tidak bagus? Apakah tidak ada kata-kata yang lebaik lagi seperti “good job”, keren sekali, congratulation dan masih banyak kata yang memiliki makna baik.

Itu terajadi karena kurangnya kesadaran dari dalam diri dan sudah terbiasa karena dianggap hal sepele. Padahal itu adalah hal yang sangat disayangkan karena mencerminkan atau menggambarkan karakteristik yang ada pada diri kita.

So what sesuai dengan judul essay yang saya tulis ini, mengapa penting moral di-era gempuran ke-toxican saat ini adalah supaya generasi anak bangsa kedepannya terkhususkan untuk anak remaja agar memperhatikan sikap moral, disaat sekarang ini sangat berpengaruh untuk dimasa yang akan datang.

Di zaman yang sudah canggih ini yang semua sudah serba digital, ke-toxic-an itu juga terjadi melalui media massa. Kenapa saya katakan demikian, karena komentar buruk terhadap orang lain sudah terbiasa terjadi didalam menggunakan media sosial.

Mengomentari seharusnya hal yang tidak boleh untuk dikomentari adalah hal lumrah, padahal jelas di negara kita mengatur hukum tentang penggunaan ITE [ Informasi Teknologi Elektronik] apabila disalahgunakan akan mendapat sanksi atau hukuman.

Pesan saya disini bijak lah dalam berpikir, sebelum melakukan tindakan atau berkata kata agar tidak menyakiti orang lain atau merugikan orang lain. Selain itu, bijaklah dalam menggunakan ITE karena itu semua dapat mencerminkan diri kita terhadap orang lain yang menilai kita.

*Alumni SMA N 1 Timang Gajah

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.