TAKENGON-LintasGAYO.co : Sulitnya pemasaran produk, acapkali menjadi kendala majunya kewirausahaan di sekolah vokasi khususnya di SMKN 5 Bener Meriah. Kurang percayanya masyarakat akan kualitas produk maupun jasa, kurangnya promosi hingga persaingan harga menjadi beberapa penyebabnya.
Menjawab tantangan ini, pihak sekolah tentu terus berupaya untuk menjaga kualitas produk dan jasa agar mampu bersaing dengan pelaku usaha diluar sana. Promosi-promosi lancar dilakukan, begitupun persaingan harga yang diramu sedemikian rupa agar harga pokok penjualan (HPP) dapat membawa laba tetapi tetap laku dipasaran.
Setali dua uang, Cabdin Wilayah Bener Meriah selaku induk yang menaungi pendidikan jenjang SMA, SMK dan PKLK tidak pernah henti-hentinya mendukung program kewirausahaan sekolah.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Cabdin Wilayah Bener Meriah, Sukardi S.Pd, M.Si diwakili Kasi GTK dan Mutu Siswa, Mudaris, SPd.I.
“Beberapa contoh dukungan Cabdin pada kegiatan kewirausahaan sekolah yang termuat dalam BLUD SMK seperti menjembatani pemasaran produk pada instansi-instansi lain, promosi di berbagai kesempatan agar keberadaaanya dapat dikenal oleh orang banyak baik dalam daerah maupun diluar daerah,” kata Mudaris, Rabu 24 Mei 2023.
Selain itu pihak Cabdin saat ini juga menampung produk-produk olahan peserta didik Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) SMKN 5 Bener Meriah dalam even FLS2N SMA dan SMK se-Kabupaten Bener Meriah yang dilaksanakan di SMAN 1 Bukit pada 22-25 Mei 2023 sebanyak 800 kotak snack.
“Dengan membeli produk dari sekolah, sama dengan kita mendukung kemajuan BLUD SMK, terutama kemajuan warga sekolahnya,” tambah Mudaris.
Menanggapi kerja sama ini, kepala sekolah SMKN5 Bener Meriah, Sabirin Amin, S.Pd sangat mengapresiasi itikad dan praktik baik oleh Cabdin Wilayah Bener Meriah.
“Terimakasih Bapak Kacabdin atas kepercayaannya. Memang benar untuk memajukan pendidikan di Bener Meriah, dibutuhkan kerja sama antar semua elemen baik dari tenaga pendidik dan kependidikan, Cabdin, Dinas-dinas terkait dan seluruh masyarakat. Sebagaimana kata pepatah, it takes a village to raise a child (perlu orang satu kampung untuk mendidik seorang anak), apalagi untuk mendidik puluhan anak,” Ujar Sabirin.
[Indah MS]