TAKENGON-LintasGAYO.co : Alasan defisit lagi-lagi menjadi jawaban pamungkas Dinas Kesehatan Aceh Tengah, dalam menjawab beberapa persoalan yang menjadi tuntutan para tenaga kesehatan berstatus ASN di Aceh Tengah, yang melakukan aksi ke DPRK Aceh Tengah, Rabu 15 Maret 2023.
Baca Juga : Upah Tak Dibayar, Ratusan Nakes Sampaikan Aspirasi ke DPRK Aceh Tengah
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tengah yang diwaliki Sekretaris Dinas, Winarno mengatakan, dari diskusi dengan berbagai pihak, apa yang menjadi tuntutan para nakes akan diselesaikan semua, namun ada interval waktu yang harus dilakukan.
“Semuanya akan dibayarkan. Anggaran daerah yang defisit turut berpengaruh kepada tenaga kesehatan. Jadi saat ini, sedang dievaluasi, mana yang akan diprioritaskan dibayarkan lebih dulu,” kata Winarno yang menjelaskan permasalahan tersebut kepada para nakes.
Ia meminta, para nakes untuk bersabar. “Mohon bersabar,” katanya yang dibarengi dengan teriakan para nakes.
Baca Juga : Para Nakes dari 17 Puskesmas di Aceh Tengah Pertanyakan Kemana Anggaran BOK Dialihkan
Lain itu, Kepala Badan Keuangan Daerah, Arslan Abd Wahab yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan, kondisi keuangan daerah saat ini tidak baik-baik saja.
Ia menyampaikan, saat ini ada 34 OPD yang tagihannya pada 2022 tidak terbayarkan dengan jumlah mencapai 65 Milyar.
“Akibat belum terbayarkan, terjadi penundaan bayar ke tahun berikutnya. Jadi kegiatan yang tunda bayar itu, tengah dievaluasi masing-masing OPD, tinggal satu OPD lagi yang belum selesai diperiksa. Setelah itu, diserahkan ke kita, dan akan dikeluarkan peraturan bupatinya sebagai pengakuan utang. Baru nanti dilakukan pencairan,” terang Arsalan.
Ia juga menyampaikan, Pemkab berusaha secepat mungkin menyelesaikan permasalahan defisit ini. “Namun, karena anggaran terutang sampai 65 M, maka tidak bisa sekaligus dibayarkan,” katanya.
“Semua yang tertunda bayar, pasti akan dibayarkan. Hanya saja butuh kesabaran. Karena ada tahapan proses yang wajib dilakukan,” tambahnya.
Pertemuan tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi D DPRK Aceh Tengah, Salman ST. Dalam kesempatan itu, Salman meminta, agar Dinkes secepatnya menyelesaikan masalah ini.
“Meski kita tahu, ada proses-proses yang harus dilalui, Dinkes selaku penanggung jawab harus bekerja ekstra mengatasinya. Kalau bisa jangan sampai berbulan-bulan,” tegas Salman.
Ia juga meminta, aksi ratusan nakes yang hadir ke gedung DPRK ini, untuk tidak meninggalkan tugas pelayanan di fasilitas kesehatan.
“Jadi jangan sampai pelayanan kita kepada masyarakat terganggu. Dengan hadirnya para nakes kesini, bisa dikatakan ini merupakan kegagalan Kepala Dinas Kesehatan dan para Kepala Puskesmas dalam menjalankan tufoksinya mengayomi para anggotanya,” demikian Salman.
Pertemuan tersebut, juga dihadiri dua anggota Komisi C DPRK Aceh Tengah yang salah satu tugasnya membidangi masalah anggaran, Eka Saputra dan Muzakkir.
Sebelumnya, kedatangan para nakes ke gedung DPRK guna menyampaikan aspirasi. Sedikitnya ada 4 point yang menjadi tuntutan para nakes.
Pertama meminta Pemkab membayarkan TC atau TPP yang pada 2022 lalu baru dibayar 1 bulan, sementara 11 bulan belum dibayarkan.
Kedua, dana BOK yang bersumber dari pusat hingga saat ini belum diterima oleh Puskesmas. Sebagaimana dikatakan salah seorang nakes, Ardiansyah.
“Dana BOK, dimana nakes sudah menjalankan tugasnya, namun Puskesmas sampai sat ini tidak pernah menerima dana tersebut,” tegasnya.
Menurutnya, ada informasi bahwa dana BOK yang bersumber dari Pusat tersebut, digunakan Pemkab untuk keperluan lain.
“Kabarnya dananya dialihkan,” katanya.
Ketiga tuntutan dari nakes yakni, dana jaga malam untuk nakes yang bekerja di Puskesmas Rawat Inap.
Keempat, uang makan minum bagi para nakes. “Sebelumnya uang ini ada, namun saat ini sudah tak ada,” tandasnya.
[Darmawan]