Meski Dukung Tour de Aceh, HMI Takengon Kecam Dinas Pariwisata

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Aceh Tengah merupakan salah satu kabupaten di provinsi Aceh yang sangat di minati oleh para wisatawan saat ini, hal ini dibuktikan dengan beberapa prestasi yang Aceh Tengah dapatkan langsung Dari menteri pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, baik dari wisata, UMKM, bahkan kesenian daerah yang ada di tanah Gayo

Dengan beberapa prestasi yang sudah ada pastinya Aceh Tengah akan terus dilirik, baik dari pasangan bola mata penikmat wisata, pecinta alam bahkan olahraga yang berbau dengan panorama alam

Salah satu kegiatan yang saat ini hangat diperbincangkan baik di warung kopi maupun media sosial, event Tour de Aceh 2022 yang bertajuk di olahraga cabang sepeda santai (bikers) yang mana kota Takengon menjadi salah satu daerah yang masuk menjadi tempat dilangsukannya kegiatan selain daripada Banda Aceh Dan Aceh Besar

Kegiatan yang menghabiskan dana sebanyak 1 milyar ini bertujuan untuk mengenalkan betapa indahnya wisata yang ada di Aceh kepada para khalayak luar.

Agus Muliara selaku ketua HMI Cabang Takengon mensupport kegiatan event Tour de Aceh karena pada dasarnya kegiatan ini memiliki tujuan positif, namun Agus juga mengecam format kegiatan ini dan struktur kepanitiaannya, dikarenakan kegiatan ini di samping tak punya indikator target capaian dan tak punya parameter pengukur pencapaian, baik itu gagal atau berhasil. Kegiatan yang dibiayai oleh APBA ini sama sekali mengabaikan azas keadilan dan pemerataan.

Menurut Agus Muliara, apa yang dilakukan penanggung jawab acara dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh ini, sama halnya seperti mengkerdilkan potensi-potensi lokal yang selama ini bergiat di bidang wisata di Aceh Tengah.

“Didbudpar Aceh kentara sekali cuma mau mengeksploitasi Aceh Tengah dan warganya, mereka tidak punya itikad baik untuk membangun kerjasama dengan para pemuda daerah, tak punya itikad baik membina SDM daerah ini,”ungkapnya.

Selain mengecam Disbudpar Aceh, HMI Takengon juga mengecam Dinas Pariwisata Aceh Tengah.

Menurut Agus dalam hal ini, karena acara ini terselenggara dengan dibiayai APBA, seharusnya Dinas Pariwisata Aceh Tengah seharusnya bisa mencoba bangun komunikasi dengan pihak kepanitiaan provinsi untuk merangkul potensi yang ada di lokal, karena atas kepiawaian EO lokal juga wisata Aceh Tengah terangkat dan pada dasarnya membantu Dinas pariwisata juga

“Maka dengan demikian, jikalau potensi lokal saja tidak bisa dimanfaatkan, baik dari penggiat wisata, UMKM dan yang lainnya, apa lah manfaatnya diadakan kegiatan event Tour de Aceh ini di laksanakan di Takengon, apakah cukup hanya sebatas membantu menyukseskan saja? Ini sangat di sayangkan.” Tutup Agus.

[Red]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.