Takengon-LintasGAYO.co : Sebelum batas akhir yang di tentukan pendemo pada pukul 12.25 Wib, akhirnya Bupati Aceh Tengah Drs shabela Abubakar menemui pengunjuk rada yang sudah menunggu sejak pagi hari.
Pantauan LintasGAYO.co, sebelumnya pendemo sudah menuju ke kantor Bupati Aceh Tengah, namum di Tengah perjalanan Bupati Aceh Tengah hadir di tengah-tengah pendemo, sehingga membuat pendemo kembali ke gedung DPRK Aceh Tengah guna berdiskusi bersama Bupati.
Kehadiran Bupati Aceh Tengah juga didampingi oleh Kapolres Aceh Tengah, Dandim 0106 Aceh Tengah dan juga Sekda Aceh Tengah.
Pada kesempatan tersebut ketua DPRK Aceh Tengah langsung memberikan kesempatan kepada Bupati Aceh Tengah untuk memberikan tanggapan kepada pendemo.
Temui mahasiswa Bupati Aceh Tengah sampaikan kepeduliannya kepada mahasiswa terkait isu yang berkembang saat ini.
Kepada pengunjuk rasa, Bupati Shabela mengaku juga prihatin dengan isu yang berkembang saat ini, BBM naik, minyak goreng mahal dan lainnya.
“Semua kebijakan itu adanya di Pusat, tugas kami di daerah adalah melihat dan mengawasi ketersediaan BBM dan bahan baku lainnya agar tidak terjadi kelangkaan,” katanya.
Ia juga menyampaikan kepada pendemo jangan beranggapan pihaknya diam saja, itu salah karena ia merasa sudah melakukan tanggung jawab sebagaimana kewenangan dimiliki.
“Terkait PPN 11 persen, hanya diberlakukan untuk sebagian orang saja, bukan kepada semua pihak, akan tetapi kalau kita sepakat untuk menolak hal tersebut mari kita menolak sama-sama,” katanya.
Melihat penjelasan itu, Ketua GMNI Aceh Tengah, Saparuda spontan mengatakan, bahwa mahasiswa butuh bukti bukan janji.
“Kami minta partisipasi bapak terkait kelangkaan minyak goreng saat ini yang langka di perkampungan, dimana kami sangat susah mencari minyak goreng,” sebut Saparuda
“Kami dari masyarakat menengah sangat membutuhkan solusi pak, karena untuk sahur aja kami pusing pak terkait minyak goreng,” tandasnya.
[Ozi]
