TAKENGON-LintasGAYO.co : Aceh Tengah, satu kabupaten di Aceh yang perekonomian rakyatnya mulai bergantung pada sektor pariwisata.
Dua hari belakangan ini sebuah media online asal Jakarta yang di daftar dewan redaksinya terlihat digawangi oleh banyak purnawirawan perwira tinggi TNI dan Polri, begitu gencar menyoroti kinerja Kapolres Aceh Tengah, Nurochman Nul Hakim yang digambarkan seolah tidak bertanggung jawab membiarkan terjadinya kerumunan di tengah pandemi.
Dalam berita yang terbit kemarin tapi hanya dibaca oleh 245 orang, berita yang diterbitkan media dimaksud secara vulgar menyerang bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar yang seolah telah melakukan sebuah pelanggaran yang termaafkan.
Karena diduga dengan sengaja mengabaikan protokol kesehatan (Prokes) dalam menggelar HUT ke 445 Kota Takengon secara meriah sehingga mengundang kerumunan massa dan menyebut Bupati Aceh Tengah terindikasi telah mengabaikan anjuran Pemerintah Pusat terkait larangan membuat acara yang dapat menimbulkan kerumunan massa.
Tapi ada kejanggalan mencolok dari berita di media yang sehari sebelumnya menurunkan berita senada tapi dengan serangan yang diarahkan kepada Kapolres Aceh Tengah, AKBP Nurochman Nul Hakim.
Dalam berita ini dikatakan, “menurut data yang Mitrapol dapatkan dari rumah sakit di Takengon telah mengalami lonjakan virus covid – 19 secara drastis pasca acara tersebut”
Tapi setelah LintasGAYO.co telusuri dengan cara menghubungi pihak rumah sakit Datu Beru bahkan Plt Kadis Kesehatan Aceh Tengah, dr. Yunasri, pihak yang bersangkutan sama sekali tidak pernah dihubungi media tersebut.
Bahkan dr. Yunasri menyebutkan bahwa yang mengalami lonjakann pesat selama acara latihan bersama Pacuan Kuda ini adalah tingkat vaksinasi, sebab dalam acara ini sendiri pihak penyelenggara menyiapkan 3 tempat layanan vaksin di tiga pintu masuk.
Bahkan sehari sebelumnya, pihaknya juga membagikan 5000 masker untuk pengunjung.
“Sedangkan pasien Covid yang dirawat di rumah sakit Datu Beru Takengon, sampai hari ini hanya ada empat orang. 1 orang berasal dari Surabaya, 1 orang dari Bener Meriah dan 2 orang dari Aceh Tenga,” kata Yunasri, Minggu 27 Februari 2022.
Keempat orang tersebut masuk ke rumah sakit Datu Beru pada tanggal 22 Februari 2022 dan pada tanggal 23 Februari 2022 setelah hasil PCR nya keluar dengan hasil positif Covid lalu sejak itu dirawat dengan prosedur khusus penanganan Covid.
Karena itulah Yunasri merasa bingung dan heran ketika membaca berita di media tersebut yang menyatakan mereka mendapat data dari rumah sakit Takengon tentang adanya lonjakan pesat penderita Covid terkait dengan penyelenggaraan latihan bersama pacuan kuda.
Juru bicara penanganan pandemi Covid – 19 Aceh Tengah ini juga memastikan bahwa status PPKM II Aceh Tengah memang masih memungkinkan pihaknya untuk menyelenggarakan acara seperti HUT Kota Takengon dengan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi. Pendeknya Yunasri mengatakan bahwa tak ada aturan pemerintah yang dilanggar.
Beberapa pengunjung pacuan kuda yang LintasGAYO.co temui, rata-rata berkomentar bahwa berita yang secara tendensius memojokkan pacuan kuda ini dua hari berturut-turut adalah sebuah upaya dari pihak tertentu yang tidak senang melihat ekonomi masyarakat Gayo bergairah kembali.
“Eleh, buet ni jema ko’eh si gere senang munerah Gayo ni bangkit, oya,” ujar seorang pengunjung bernama Mahmud yang mengaku berasal dari jalan 1001.
[Win Wan Nur]