Mukhlis Gayo : Tour de Lut Tawar Adalah Momentum, Malu Kalau Tak Ikut Membantu

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Selain musisi nasional Joel Tampeng yang berkontribusi mendukung ajang Tur de Lut Tawar. Mukhlis Gayo, mantan Kadispora Aceh Tengah, juga tak mau ketinggalan untuk berkontribusi dalam menyukseskan ajang olahraga internasional pertama di Aceh Tengah ini.

Kalau Joel Tampeng menggratiskan aransemen musik karyanya untuk dijadikan jingle promosi kegiatan ini, Mukhlis Gayo yang juga pemilik Hotel Linge Land, menggratiskan fasilitas Hotel Linge Land untuk dijadikan sekretariat Tour de Lut Tawar.

Ketika LintasGAYO.co menanyakan alasan, mengapa dirinya mau memberikan fasilitas hotel miliknya secara cuma-cuma untuk sekretariat acara yang direncanakan akan berlangsung pada bulan September tahun ini, Mukhlis mengatakan bahwa Tour de Lut Tawar adalah momentum penting untuk Gayo.

Tokoh pariwisata Gayo ini menyatakan bahwa kesuksesan acara ini akan sangat berpengaruh pada citra pariwisata Gayo secara nasional dan juga internasional.

“Kalau acara ini sukses, orang luar akan punya perspektif yang lebih luas tentang pariwisata Gayo. Orang akan tahu dan melihat sendiri kalau Gayo selain punya Lut Tawar juga punya keindahan kebun kopi, punya tembakau, pinus dan keunikan gaya hidup yang akan terlihat di sepanjang jalur yang dilewati,” katanya, Rabu 19 Januari 2022.

“Ini kan artinya, membuat lebih banyak objek wisata yang bisa dijual, membuat lebih banyak masyarakat Gayo yang menikmati kesejahteraan dari pariwisata,” jelasnya.

Lalu ketika media ini menanyakan pendapatnya tentang sayembara logo Tur de Lut Tawar yang diselenggarakan Dispora Aceh Tengah yang banyak mendapat cibiran masyarakat akibat hadiah yang ditawarkan dianggap terlalu kecil, layaknya lomba menggambar anak TK.

Menurutnya, sayembara Logo itu memang harus dilakukan oleh Dispora karena itu memberi kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Sementara soal besaran hadiah, menurut Mukhlis Gayo, dengan anggaran yang sangat terbatas, Dispora Aceh Tengah memang tidak boleh jor-joran dalam mengeluarkan uang yang diamanahkan oleh daerah untuk mereka kelola.

“Yang paling penting semangat yang melatari adanya sayembara ini, soal besaran hadiah. Saya rasa untuk orang yang benar-benar mencintai Gayo, jangankan dibayar 1 juta. Untuk momentum sebesar ini, saya yakin ada seniman logo asal Gayo yang tidak keberatan, memberikan karyanya secara cuma-cuma,” terang Mukhlis Gayo.

Ketika ditanyakan, kalau begitu kenapa ada pihak-pihak yang kelihatan sangat marah dan menghujat Dispora Aceh Tengah habis-habisan terkait besaran hadiah sayembara itu. Mukhlis Gayo tertawa.

“Ya silahkan dilihat sendiri lah, siapa pihak-pihak yang semangat mencela dan menghujat itu? Bagaimana reputasinya dan hubungannya dengan pemerintah selama ini, ” katanya sambil terkekeh.

“Ya di sini memang banyak yang sudah terbiasa mendapat uang banyak secara mudah dari kegiatan yang dibiayai pemerintah, jadi dia pikir karena ini didanai pemerintah, uangnya pasti banyak. Hadiah seperti itu dipikirnya terlalu sedikit akibat panitia pelit,” tambahnya.

“Sementara kita yang tahu detailnya, bukan hanya maklum, tapi angkat topi karena Dispora Aceh Tengah berani menerima tantangan menyelenggarakan kegiatan sebesar ini dengan suntikan dana yang hanya 15 persen dari besaran dana yang diterima Tour de Sabang yang skalanya bahkan lebih kecil dari Tour de Lut Tawar,” pungkasnya.

[Red]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.