Tantangan Pendidikan Masa Depan

oleh

Oleh : Darmawansyah*

Lembaga pendidikan merupakan wadah dalam menjalankan tujuan dan amanah undang-undang dalam membangun bangsa dalam lingkup pengembangan dan pembentukan generasi bangsa yang mandiri dan mampu bersaing di era saat ini dan kedepannya.

Lembaga pendidikan merupakan tulang punggung bangsa dalam membangun Indonesia dan menjadikan lembaga pendidikan sebagai ujung tombak dalam membina dan membangun anak-anak negeri agar menjadi manusia-manusia yang berkualitas dan mampu berkompetensi dalam segala bidang untuk menjalankan dan mempertahankan kemerdekaan Negeri Indonesia ini.

Sepanjang kemerdekaan Indonesia, lika-liku perjalanan dalam membangun negeri telah menjadi tujuan utama dalam rencana kerja pemerintahan guna mengikuti perkembangan zaman, hingga tujuan ini terwujud dalam Undang-Undang Sisdiknas dimana wujud jati diri pendidikan negeri ini tertuang pada Bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dimana pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Aplikasi dari undang-undang sisdiknas ini dilaksanakan oleh lembaga-lembaga pendidikan baik umum di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun bercorak agama di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia.

Pada dasarnya orientasi pendidikan yang tertuang pada undang-undang sisdiknas tersebut menginginkan generasi bangsa menjadi warga Negara yang sempurna antara iman, akal dan skill.

Keimanan menjadi dasar dalam tujuan pendidikan, hal ini mengingat bangsa Indonesia dibangun berlandaskan keimanan dan perjuangan dari berbagai elemen warga Negara dengan latar belakang agama yang berbeda.

Iman juga menjadi dasar pendidikan dikarenakan masyarakat Indonesia merupakan warga Negara yang beragama, sudah sepantasnya iman menjadi dasar dari setiap diri warga Negara.

Akal merupakan potensi yang dimiliki oleh manusia untuk menjalankan kehidupannya di dunia, akal tidak akan pernah mampu dikembangkan jika tidak di motivasi dan dikembangkan sehingga dapat digunakan untuk membangun diri dan masyarakat serta kelompoknya. Ilmu pengetahuan merupakan nutrisi yang perlu disajikan untuk mengembangkan akal tersebut, tanpa ilmu pengetahuan akal tidak dapat mengembangkan dirinya, ketika akal telah dipenuhi dengan pengetahuan maka manusia akan dapat menggunakannya dalam mengekplorasi dunia di darat, laut maupun udara, dan bahkan hingga ke luar angkasa.

Pentingnya ilmu pengetahuan sebagai upaya dalam membangun bangsa menjadi usaha yang harus diutamkan guna membangun bangsa dan Negara, dalam hal ini pengetahuan yang menjadi modal dalam mengembangkan bangsa yang mandiri dan bermartabat.

Dalam rangka menghadapi era baru 5.0 kedepan ini, dimana perubahan kinerja manusia digantikan dengan robot serta instanisasi produksi hasil kinerja menjadi tantangan baru yang sangat memberikan pekerjaan rumah bagi setiap elemen pemangku kepentingan guna mengikuti perkembangan teknologi dan pengetahuan yang terus berubah tanpa batas.

Oleh karenanya, setiap elemen diharapkan mampu memberikan jawaban atas perubahan tersebut dengan memberikan wujud nyata dalam menghadapi masa yang tidak dapat dibentung atau dihentikan ini. Setidaknya perlu adanya keseriusan dari semua elemen yang berkepentingan dalam menghadapi masa-masa tersebut.

Anies Baswedan menyebutkan ada beberapa hal yang perlu disiapkan untuk menghadapi era 5.0 kedepan, diantaranya:

1. Pengetahuan Agama yang mendalam
Agama merupakan point penting bagi setiap umat manusia, agama menjadi dasar dari tingkah laku manusia, agama mampu membentuk manusia berkarakter unggul, agama memberikan batasan pedoman dalam menjalan kehidupan yang baik dan benar.

Agama adalah kunci keberhasilan baik pada diri sendiri maupun kelompoknya.
Agama adalah inti dari semua nilai-nilai kehidupan yang berjalan dalam interaksi antar sesama manusia, makhluk dan alam.

Ketika nilai-nilai agama dihilangkan dari kehidupan maka yang terjadi adalah kesenjangan social, kebathilan, kehancuran ekosistem, kezhaliman, ketidakadilan, kemunduran dan segala sesuatu yang menghancurkan keharmonisan kehidupan makhluk di alam ini.

Nilai-nilai agama menjadi poin penting bagi umat manusia saat ini, ketika perkembangan teknologi pengetahuan melampaui batas regional wilayah kenegaraan, maka nilai agama akan membentuk batas nilai-nilai kemanusiaan yang penuh dengan keharmonisan, keadilan dan kesetaraan.

2. Penguasaan literasi

Masyarakat saat ini tidak terlepas dari media social, di manapun dan kapan pun mereka berada akan terikat dengan media social. Setiap saat dan bahkan detik Hand phone (HP) sebagai perangkat elektronik penghubung antar manusia menjadi salah satu alat yang tidak pernah hilang dari kehidupannya.

Informasi dan berita yang tersebar melalui media social menjadi makanan sehari-hari mulai dari update status pribadi hingga apa yang terjadi di ujung bumi pun menjadi informasi terkini.

Yang menjadi masalah semampu apakah kekuatan dalam membaca seluruh informasi yang dihimpun dalam sehari, terkadang hanya sebatas judul yang dapat di lewati tanpa mampu memahami isi dari informasi yang tersaji (tidak membaca sampai akhir).

Kemampuan literasi adalah modal dalam menghadapi masa depan dengan persaingan ketat, kemampuan literasi akan membentuk manusia yang unggul dalam segala informasi dan pengatahun, ketika minim dalam kemampuan literasi maka akan menjadi manusia terbelakang dan tertinggal.

3. Penguasaan bahasa asing

Hari ini bahasa adalah salah satu poin penting dalam mencari pengetahuan dan ekspektasi diri di semua lini kehidupan, bahasa adalah alat dalam meningkatkan kualitas diri dan pengetahuan. Semua lini kehidupan tidak terlepas dari bahasa asing yang mengitarinya, mulai dari informasi pendidikan tinggi, hingga cara penggunaan alat masak di dapur pun menggunakan bahasa asing.

Bahasa asing adalah salah satu hal yang perlu diunggulkan dalam setiap jenjang lembaga pendidikan agar mampu menghasilkan generasi yang melek akan perubahan zaman.

4. Skill/keahlian

Saat ini, skill telah menjadi orientasi dari output lembaga pendidikan dan pekerjaan. Tahun 2019 adalah awal dari penerimaan keahlian sebagai salah satu syarat penerimaan CPNS, dimana tidak semua tenaga pendidik lulusan pendidikan tinggi kependidikan harus berada dalam kelas bahkan diantara mereka merupakan lulusan dari lembaga pendidikan tinggi non kependidikan.

Oleh karena itu skill adalah capaian outcame yang harus dihasilkan dari setiap lembaga pendidikan dan diri manusianya, sertifikat tidak memberikan jaminan skill pada setiap orang. Skill dalam hal ini adalah wujud dari pengetahuan yang dihasilkan berdasarkan pengalaman yang mampu diterapkan dalam kehidupan nyata.

5. Generasi multidisipliner

Perubahan pengetahuan dan teknologi membawa situasi dan kondisi yang terus berubah, dalam hal ini berbagai permasalahan juga muncul di segala bidangnya. Percepatan penyelesaian permasalahan pun menjadi upaya yang diharuskan dalam menghadapi masa depan, pengetahuan monodisipliner dikhawatirkan tidak akan mampu memberikan solusi dari permasalahan yang muncul di era ini, oleh karenanya pengetahuan multidisipliner menjadi kunci dalam menjamin ketersediaan solusi dari permasalahan yang dihadapi nantinya.

Pengetahuan multidisipliner tidak hanya terpokus pada penguasaan teori belaka namun harus di dukung dengan hard skill yang dapat mengaitkan dengan berbagai bidang disiplin pengetahuan lainnya.

Kelima poin di atas merupakan modal yang harus dipersiapkan pada diri generasi penerus bangsa yang dilahirkan dari lembaga-lembaga pendidikan tidak hanya pada tingkat perkotaan namun diharuskan sampai ke pelosok negeri agar mampu menjadi generasi yang mampu membangun negeri yang mandiri dan bermartabat. Allahu a’lam.

  1. *Penulis adalah Staf Tenaga Kependidikan pada MTsN 7 Aceh Tengah

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.