Forum Beru Gayo Terbikan Buku Tentang Nilai Budaya dan Gayo Prasejarah

oleh

Takengon-LintasGayo.co : Sebuah komunitas yang menamakan diri dengan Forum Beru Gayo (FobGa) menerbitkan buku kumpulan puisi karya perempuan Gayo dari Aceh Tengah, Bener Meriah dan Jakarta.

Kepada media ini Ketua Forum Beru Gayo (FoBGa) Devi Komala Syahni yang didampingi oleh Zuliana Ibrahim, Vera Hastuti, Asmira Dieni dan Seiska Handayani penyair perempuan dari Medan Sumatera Utara Kamis, (16/12/2021) di salah satu caffe di Kota Takengon mengatakan komunitas ini berdiri untuk bergerak dan untuk berkarya.

“Komunitas yang beranggotakan para perempuan Gayo terbentuk belum lama ini, meski konsilidasinya sudah berlangsung berbulan-bulan yang lalu. Tujuannya untuk menggerakkan para perempuan Gayo dalam berkarya dalam bidang literasi. Kita sudah bertekad di penghujung tahun 2021 ini akan bikin sesuatu yang berarti,” jelasnya.

Buku yang menghimpun karya puisi dari 16 orang penulis perempuan Gayo ini diterbitkan atas kerjasama antara Forum Beru Gayo (FoBGa), Komunitas Gayo Prasejarah, The Gayo Institute (TGI) dan Komunitas Musikalisasi Puisi Indonesia (Kompi).

Devi yang juga merupakan seniman aktif dengan sejumlah karya dan album bersama Sanggar Devies Matahari Jakarta menambahkan, karya yang termuat dalam buku yang bertajuk “Subang” merupakan sebuah refleksi dan apresiasi atas keagungan nilai budaya Gayo, fenomenalogi penemuan Ceruk Mendale dan nilai kepahlawanan perempuan Gayo di masa lalu seperti Datu Beru.

Ditambahkan justru itu dalam menyaring karya kita sangat bersungguh-sungguh dan selektif dengan meminta kesediaan dua sastrawan Gayo untuk menjadi kurator utama, keduanya adalah Fikar W Eda dan Salman Yoga S, kata Devi Inen Siti Afra ini sesaat setelah menerima buku hasil cetakan dari penerbit The Gayo Institute (TGI).

[AR]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.