Yulie YCA, Ibu Rumah Tangga Yang Mendirikan Lembaga Amal Untuk Warga Kurang Beruntung

oleh

Oleh : Redaksi*

Beberapa waktu yang lalu Panti Asuhan Yayasan Noordeen, Takengon kedatangan serombongan dermawan yang bernaung di bawah lembaga bernama Yulie Charity Aceh yang disingkat YCA.

Di panti asuhan Yayasan Noorden, selain berbagi rezeki yang didapat dari para donatur, mereka juga membuat berbagai game dan memotivasi anak-anak panti asuhan agar tidak minder dan berani bermimpi besar.

Istimewanya, ternyata kegiatan ini, rutin mereka lakukan setiap minggu, berkeliling dari satu kota ke kota lain di Aceh, mulai dari Meulaboh sampai Langsa. Dalam aktivitasnya itu, mereka mengunjungi panti asuhan, dayah dan juga keluarga kurang mampu. Membagikan dana sumbangan yang mereka dapat dari donatur.

Rombongan kecil ini berisi banyak anak muda yang bergiat di bidang showbiz dan influencer yang bergerak di seputar Aceh, di antaranya seorang MC bernama Jeffry Gunawan, seorang anak muda pengusaha angkringan dari Langsa bernama Putra dan Fakhrurrazi seorang pemilik outlet pakaian di Takengen.

Kelompok ini dipimpin oleh seorang perempuan bercadar bernama Yulie, seorang ibu rumah tangga biasa yang mendirikan lembaga ini karena merasa hidupnya cukup beruntung saat dewasa, padahal di masa kecilnya, dirinya termasuk keluarga yang tergolong kurang mampu.

“Sampai-sampai, waktu saya di MTSN, baju saya sudah sangat tipis, saya tak bisa menggantinya, karena orangtua saya tidak punya uang untuk membeli yang baru,” kenangnya saat bercerita kepada LintasGayo.co

Satu yang sangat menarik dari lembaga Yulie Charity Aceh ini adalah, lembaga ini benar-benar murni hanya menyalurkan bantuan tanpa ada agenda politik apapun di belakangnya. Mereka tidak membutuhkan tepuk tangan dan pujian dari orang lain, sampai-sampai Yulie sang pendiri lembagai ini sendiri sebenarnya tidak ingin tampil di media. Baru ketika dirinya didesak oleh para relawan, dengan alasan supaya lembaga mereka lebih dikenal oleh para donatur, sehingga bisa lebih banyak berbagi. Yulie baru bersedia tampil di media.

Tapi meski sudah mau tampil di media, Yulie yang seorang ibu rumah tangga ini benar-benar hanya ingin tampil atas nama lembaga ini, dirinya tidak ingin mempublikasikan keluarganya, anak-anaknya dan terutama suami yang memiliki jabatan cukup penting di sebuah BUMN.

“Supaya tidak menjadi fitnah dan orang berpikir bahwa dana yang terkumpul ini dipakai untuk kepentingan di luar urusan amal,” ujarnya.

Sang suami yang di akhir pekan kerap mendampingi Yulie dalam menyebarkan donasi yang didapat lembaganya, mengamini ucapan sang istri. Bahkan Meski para relawan YCA lainnya mengaku kalau suami Yulie adalah donatur utama kelompok amal ini, kepada LintasGayo.co suami Yulie, wakti-wanti meminta agar identitasnya tidak dipublikasikan, karena menurutnya apa yang dia lakukan benar-benar didasari keikhlasan sehingga dalam setiap foto kegiatan amal yang mereka lakukan, foto sang suami tak pernah dipublikasikan.

Keikhlasan seperti inilah yang membuat para relawan yang saat itu hadir di Panti Asuhan Yayasan Noorden memutuskan untuk bergabung dalam lembaga ini. Contohnya Fakhrurrazi, yang menjadi koordinator YCA Takengen, mengatakan kalau dirinya mengetahui tentang YCA ini ketika dirinya masih berstatus mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Malang.

Melihat ada nama Aceh dalam lembaga itu, dia tertarik dan mempelajarinya dan dia menemukan kalau lembaga ini memang berbeda dengan lembaga amal sejenis yang memiliki interes lain di baliknya, sehingga diapun tanpa ragu ikut bergabung dan sekarang menjadi salah satu donatur utama.

Begitulah kisah lembaga amal yang unik dari Aceh ini. Semoga kedepannya, YCA mendapat kepercayaan dari lebih banyak donatur sehingga lebih banyak wajahwarga Aceh yang kurang beruntung yang dihiasi senyuman. []

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.