Sekda Aceh Ingatkan Bahaya Jika Capaian Vaksinasi Aceh Tertinggal dari Daerah Lain

oleh

BIREUEN-LintasGAYO.co : Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Taqwallah mengingatkan dampak yang serius dan berbahaya jika capaian vaksinasi di Aceh tertinggal jauh dari daerah lain di Indonesia. Jika capaian vaksinasi terlalu rendah maka kekebalan kelompok atau herd immunity yang diharapkan muncul bisa saja tidak akan terwujud.

Hal itu disampaikan Taqwallah dalam setiap pertemuan dengan para keuchik, camat dan kepala puskesmas se Aceh yang digelar secara marathon dari satu kabupaten ke kabupaten lainnya sejak dua pekan terakhir. Pertemuan itu digelar untuk mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dan pengelolaan dana desa.

“Jika daerah kita tertinggal dalam hal vaksinasi, sementara daerah lain berhasil, maka bisa jadi kita akan tetap hidup dalam bayang-bayang pandemi Covid-19,” kata Taqwallah dalam pertemuan di Bireuen, Selasa 9/11/2021.

Saat ini, kata Taqwallah, capaian vaksinasi di Aceh masih berada di angka 33 persen. Capaian itu disebut masih rendah dibandingkan provinsi lain di Indonesia.

Untuk itu Sekda Aceh tersebut mengajak seluruh keuchik terlibat aktif dalam menyukseskan vaksinasi di tingkat gampong sebagai ikhtiar mengakhiri pandemi ini. Para keuchik juga diajak untuk melakukan pendekatan yang lebih aktif di tingkat gampong guna meyakinkan warga agar bersedia divaksin. Taqwallah mengajak para keuchik untuk merangkul warga yang selama ini belum menjalani vaksinasi agar segera melakukannya sebagai upaya mencapai kekebalan kelompok demi mengakhiri situasi pandemi covid-19.

Sosok birokrat tertinggi di Aceh itu juga menjelaskan format kerja untuk para keuchik agar memudahkan mereka dalam memantau perkembangan vaksinasi di gampong-gampong. Para keuchik diminta mendata warga guna memudahkan vaksinasi Covid-19. Pendataan juga dimaksudkan untuk mengidentifikasi warga yang sudah divaksin dan yang belum menjalani vaksinasi, termasuk untuk mengetahui warga yang memang tidak boleh divaksin berdasarkan keterangan dokter.

“Bagi warga yang belum divaksin agar dilakukan pendekatan, berikan pemahaman tentang bahaya pandemi dan pentingnya vaksinasi sebagai usaha untuk mengakhiri pandemi ini,” kata Taqwallah.

Menurut Sekda Taqwallah, sosialisasi yang paling efektif di tengah masyarakat adalah melalui pendekatan yang lembut dengan menyesuaikan karakter dan budaya lokal di masing-masing daerah.

Taqwallah memaklumi ada sebagian masyarakat yang masih ragu untuk melakukan vaksinasi. Karena itu dia mengingatkan para keuchik untuk bekerja lebih aktif dalam melakukan sosialisasi di tengah masyarakat.

[Darmawan]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.