Malik Mahmud Mengaku Pernah Dengar Siaran Radio Rimba Raya Tahun 1948, Begini Kisahnya

oleh

Redelong-LintasGAYO.co : Wali Nanggroe, Malik Mahmud Alhaytar menyatakan pernah mendengar siaran Radio Rimba Raya ketika ia tinggal di Singapura.

Hal tersebut dikatakan Wali Nanggroe ketika mengunjungi Tugu Radio Rimba Raya di kabupaten Bener Meriah, Senin (18/10/2021).

“Pada saat itu (tahun 1948) sekitar jam 5 sore saya mendengar siaran Radio Rimba Raya, isi dari siaran itu adalah membakar semangat pejuang Indonesia agar terus berjuang meskipun minim persenjataan,” kenang Malik Mahmud.

Malik mengatakan, klaim Belanda Indonesia sudah tidak ada lagi dibantah oleh Radio Rimba Raya. “Indonesia Still Exist, demikian siaran Radio Rimba Raya,” ujar Malik Mahmud.

Ditambahkan, berdasarkan informasi dari Radio Rimba Raya, akhirnya Perserikatan Bangsa-Bangsa mengirimkan delegasi ke Aceh yang berasal dari Amerika, Turki dan Australia.

“Waktu itu ketika mereka (delegasi) mendarat di Blang Bintang, disambut oleh tentara Aceh, mereka melihat ada bendera Indonesia berkibar, demikian pula ketika di Blang Padang mereka melihat ada deville militer, sehingga mereka menyatakan Indonesia masih eksis, masih berdaulat,” ungkapnya.

Dilanjutkan Malik Mahmud, pada saat itu banyak petinggi-petinggi Indonesia lari dan bersembunyi ke Aceh. “Jadi begitulah peran Aceh pada saat itu, ketika keadaan Indonesia betul-betul genting,” katanya.

“Inilah tempatnya, (Radio Rimba Raya), dan saya benar-benar merasa bahagia dan beruntung karena saya mendengar siarannya pada saat itu, hari ini, sore ini saya bertemu dengan saudara-saudara di tempat bersejarah ini,” tambahnya.

Ketika ditanya soal legitimasi perjuangan Radio Rimba Raya Malik Mahmud menyarankan usulan dari dari Pemkab Bener Meriah dan dibantu oleh pemerintah propinsi Aceh langsung disampaikan ke presiden republik Indonesia.

Mengenai sarana pengembangan kawasan tugu Radio Rimba Raya, Malik Mahmud mendorong Pemkab Bener Meriah mengajukan proposal pengembangan ke pemerintah propinsi Aceh.

“Pokoknya begini, buatkan proposal ke pemerintah Aceh, tembuskan kepada saya, saya nanti akan juga mendorong untuk ditindak lanjuti,” tandasnya.

Pada kunjungan tersebut, rombongan Wali Nanggroe Malik Mahmud Alhaytar didampingi oleh Azwardi AP, M.Si Kepala Sekretariat Wali Nanggroe, Kadis Pariwisata kabupaten Bener Meriah Irmansyah, S. STP, MSP dan Reje Kampung Rime Raya, Mukhlis serta perwakilan Mukim kabupaten Bener Meriah.

[SP]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.