Alfiansyah, Putra Gayo Asal Nosar, Resmi Jadi Orang Nomer Satu di Fakultas Teknik USK

oleh

BANDA ACEH-LintasGAYO.co : Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur BC adalah seorang putra Gayo yang berkarir sebagai dosen di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala. Universitas terbesar dan pemilik rangking tertinggi secara nasional, dibandingkan universitas manapun yang ada di provinsi Aceh.

Alfianyah, yang akrab dipanggil Pian oleh kawan-kawan dekatnya, adalah putra dari Almarhum M. Beni Banta Cut, BA, mantan bupati Aceh Tengah dua periode yang mulai menjabat sejak tahun 1975, menggantikan Nurdin Sufi yang tidak lain adalah ayah kandung dari Gubernur Aceh saat ini Nova Iriansyah, yang tadinya juga adalah seperti Alfiansyah, berkarir sebagai di universitas, fakultas dan jurusan yang sama, sebelum jurusan Teknik Arsitektur dibuka tahun 1997.

Almarhum M. Beni Banta Cut, BA yang berasal dari kampung Nosar ini menjabat bupati sampai tahun 1985, sebelum digantikan oleh M. Jamil yang berasal dari Pidie.

Alfiansyah adalah putra tercinta buah pernikahannya dengan Nursiah yang berasal dari kampung Kebayakan.

Di masa hidupnya, sebelum diangkat menjadi bupati Aceh Tengah, M. Beni Bantacut adalah seorang perwira militer aktif, sehingga tak pelak lagi, beliau biasa berpindah tugas dan tinggal di berbagai kota. Sehingga tidak mengherankan kalau putra beliau lahir di kota tempat beliau bertugas, bukan di tanoh Gayo.

Alfiansyah sendiri lahir di Banda Aceh, pada tanggal 25 Juli 1963. Tapi, meski lahir di Banda Aceh, tapi dia menamatkan pendidikan dasarnya di Takengen, tepatnya di SD Negeri 1 Takengen, yang dia selesaikan pada tahun 1975.

Selesai dari SD Negeri No. 1 Takengen, Alfiansyah melanjutkan pendidikannya ke SMP Negeri 1 Takengen yang dia selesaikan pada tahun 1979.

Selepas dari SMP, ada kisah menarik yang kami dapatkan dari cerita teman-teman seangkatannya di Takengen.

Pada saat itu, SMA Negeri 2 Takengen di Ujung Temetas baru dibuka. Tapi SMA favorit, tetap SMA Negeri 1 Takengen.

Alfiansyah yang menurut teman-temannya adalah salah satu siswa tercerdas di Aceh Tengah di angkatannya, sebenarnya lebih dari layak untuk diterima di SMA Negeri 1 Takengen. Tapi, karena ayahnya Bupati M. Beni Bantacut, BA tidak ingin menjadi sorotan masyarakat, anaknya masuk ke SMA favorit, mengambil jatah orang biasa, Alfiansyah dimasukkan ke SMA Negeri 2.

Tak lama di SMA Negeri 2 Takengen, masih di kelas 1, Alfiansyah pindah ke SMA Negeri 2 Banda Aceh dan menamatkan pendidikan menengah atasnya di sekolah yang di Banda Aceh. Sekolah yang juga meluluskan Jendral Fakhrurrazi, mantan menteri agama dan juga Irdam IM, Kolonel Niko Fahrizal ini dikenal dengan julukan kampus abu-abu, karena merupakan sekolah menengah atas yang pertama kali mewajibkan siswanya memakai seragam putih abu-abu.

Tamat dari SMA Negeri 2 Banda Aceh, pada tahun 1982, Alfiansyah diterima di Fakultas MIPA ITB jurusan Biologi melalui jalur undangan. Tapi, karena merasa tidak cocok dengan jurusan tersebut, pada tahun kedua kuliahnya, tahun 1983, Alfiansyah beralih ke jurusan Teknik Sipil dan mengurus surat pindah dari ITB ke Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, tempatnya berkarir saat ini.

Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, Alfiansyah dikenal sebagai mahasiswa yang sangat aktif di kegiatan ekstra kurikuler. Banyak unit kegiatan mahasiswa di Universitas Syiah Kuala yang hari ini memiliki nama besar, lahir dari hasil kerjanya bersama teman-temannya, mahasiswa Fakultas Teknik angkatan 1979, 80, 81, 82 dan 83.

Salah satunya adalah UKM PA – Leuser Unsyiah, yang dia bidani kelahirannya bersama teman-temannya, meski dia sendiri tidak tercatat sebagai anggota.

UKM lain yang dia bidani kelahirannya adalah UKM BSPD (Bakti Sosial Pembangunan Desa) Universitas Syiah Kuala, di mana saat ini anggota-anggotanya banyak dikenal sebagai aktifis papan atas di Aceh.

Setamat dari Fakultas Teknik pada tahun 1989, Alfiansyah diterima sebagai dosen bidang Hidro Teknik di almamaternya, sejak tahun 1991.

Setelah diterima menjadi dosen, Alfiansyah kemudian melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Tahun 1998, dia berhasil menyelesaikan program doktornya (S3) bidang hidrologi di The University of Tukushima.
Sebagai dosen, Alfiansyah mengajar beberapa mata kuliah seperti hidrologi, pelabuhan, drainase perkotaan, irigasi dan pengembangan sumber daya air.

Riset-riset yang dilakukan oleh Alfiansyah, kebanyakan ada pada bidang keseimbangan air, seperti intersepsi curah hujan oleh vegetasi.

Beberapa detail desain teknik yang pernah ia hasilkan antara lain, detail desain teknik irigasi, bendungan, pelabuhan dan drainase perkotaan.

Ada banyak jabatan penting di lingkup Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala yang pernah diamanahkan kepadanya, sebut saja mulai dari Ketua Laboratorium Konservasi Air dan Tanah, kemudian dia juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Jurusan Teknik Sipil pada Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala sejak tahun 2000 – 2011, Kemudian dia juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2003 – 2007 dan Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala 2005 – 2009.

Lalu di bidang akademik level universitas, Alfiansyah pernah menjabat sebagai Asisten Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Program Pascasarjana Unsyiah sebanyak dua kali yaitu pada tahun 2007 – 2011 dan 2011 – 2014. Sementara di level pimpinan Universitas, Alfiansyah dipercaya untuk menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unsyiah selama dua periode yaitu tahun 2014 – 2018 dan tahun 2018 sampai 2021 sebelum dirinya terpilih menjadi Dekan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala.

Selamat, buat Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur BA, semoga dengan diterimanya amanah ini, bisa membuat Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala menjadi lebih baik, sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi muda Gayo untuk lebih bersemangat meraih prestasi.

[Red]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.