Sanggar Gayo Symphony Perkenalkan Teknik Survival Tradisional ke Siswa SMA

oleh

REDELONG-LintasGAYO.co : Sanggar Gayo Symphony akan menggelar festival tradisional Gayo bertajuk Reriah-Reriö.

Festival ini, menurut Ketua Sanggar Gayo Symphony Bener Meriah, Edy Ranggayoni, merupakan festival dalam bentuk perlombaan Mungaro (Berburu) dan Begule (Mencari Ikan).

“Pesertanya siswa SMA sederajat di Kabupaten Bener Meriah, sebagai usaha memperkenalkan kembali teknik survival (bertahan hidup) secara tradisional,” katanya.

Reriah-Reriö, katanya lagi akan digelar pada tanggal 15 – 17 Oktober 2021 yang dipusatkan di Kecamatan Syiah Utama, Bener Meriah. Perkiraan Jumlah peserta sekitar 200 – 250 orang.

Menurut Edy, tujuan pelaksanaan kegiatan ini sebagai sarana transformasi budaya lintas generasi dimana dalam kegiatan tersebut akan dilakukan transfer nilai-nilai kearifan lokal dari generasi sebelumnya ke generasi yang lebih muda.

“Setiap kelompok peserta mungaro dan begule akan didampingi oleh pawang atau anggota masyarakat yang berpengalaman berburu atau mencari ikan di Samar Kilang,” katanya.

“Pendampingan ini selain mengajarkan teknik dan cara survival di alam bebas berbasis budaya Gayo juga mengajarkan berbagai pengetahuan tradisional Gayo kepada seluruh peserta berbasis sumber daya lokal,” tambahnya.

Dikatakan lagi, peserta hanya boleh membawa perlengkapan pribadi secukupnya, dan wajib membawa upuh kerung (kain Sarung). Alat berburu dan mencari ikan hanya boleh memanfaatkan apa yang tersedia disekitar lokasi, tidak boleh membawa alat lain dari luar lokasi kecuali parang/pisau.

“Pandamping lokal hanya boleh menunjukan apa yang dapat digunakan sebagai alat berburu dan mencari ikan, seluruh proses pembuatan dilakukan sendiri oleh peserta,” ucapnya.

Peserta katanya lagu, terdiri dari 8 orang siswa SMA, khusus untuk siswa SMA yang berasal dari Samar Kilang akan disebar ke seluruh kelompok sehingga setiap kelompok akan mendapat mendamping 2 orang masyarakat lokal, pendamping (pawang/expert) dan siswa SMA Samar Kilang.

“Dengan demikian diharapkan kegiatan ini cukup aman untuk diikuti oleh siswa SLTA lain di Kabupaten Bener Meriah,” katanya.

“Lokasi Berburu dan mencari ikan diupayakan sedemikian rupa dengan memprioritaskan keamaman peserta. Dalam kegiatan ini juga akan didukung sejumlah tenaga medis dan team resque dari BPBD Kabupaten Bener Meriah,” tambahnya.

Seluruh peserta akan diajak untuk kemping bersama selama 3 hari, 2 Malam dalam suasana budaya Gayo yang kental. Mulai dari kuliner, pertunjukan malam budaya, maupun aktivitas utama (mungaro dan begule) benar-benar sedekat mungkin dengan budaya Gayo.

“Malam Budaya akan diisi dengan sejumlah atraksi kesenian seperti Guru Didong, Bines, atraksi tanding Gasing, pepongoten dan kegiatan kesenian lain. Edy Ranggayoni berharap seluruh rangkain kegiatan ini sepeunuhnya dalam nuasa Gayo yang kental. Seluruh peserta wajib menggunakan Pawak atau upuh kerung dan berjembolang,” tandasnya.

[SP]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.