Apa itu Manajemen?

oleh

Oleh : Rizkan Abqa, S.M

Pengertian manajemen yang paling sederhana adalah seni memperoleh hasil melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh orang lain. Manajemen adalah Proses Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, dan Pengawasan.

Sedangkan dalam Islam sendiri manajemen merupakan agama yang didalamnya terdapat keteraturan, Islam mengatur kehidupan manusia sampai kepada hal-hal yang besar, mengatur kehidupan masa kini (dunia) dan kehidupan masa depan (akhirat).

Bahkan dalam agama islam sendiri mengajarkan kepada kita bagaimana adab ketika kita bangun tidur sampai kita tidur lagi, begitulah mulianya islam dalam mengatur segala sesuatu.

Teori dan konsep manajemen yang digunakan saat ini sebenarnya bukan hal yang baru dalam perspektif islam. Manajemen itu telah ada paling tidak ketika Allah SWT menciptakan alam semesta beserta isinya.

Unsur-unsur manajemen dalam pembuatan alam serta makhluk lainnya tidak terlepas dengan manajemen. Ketika Nabi Adam sebagai khalifah memimpin alam raya ini telah melaksanakan unsur-unsur manajemen tersebut.

Contoh kecil realisasi manajemen seperti digambarkan oleh makhluk ciptaan Allah SWT berupa semut. Dalam menjalankan hidupnya semut termasuk diantara makhluk yang sangat solid dan berkomitmen menjalankan roda kehidupannya dengan menggunakan manajemen, tentunya versi semut. Keteraturan dan komitmen semut dalam kinerjanya sangat solid dan penuh kepatuhan.

Semut merupakan model indah untuk kita gunakan dalam mempelajari akar perilaku hewan. Semut tunduk pada sistem kasta secara ketat (kasta ratu dan jantan, prajurit, dan pekerja). Semut memiliki sub kelompok, sub kelompok ini disebut budak, pencuri, pengasuh, pembangunan, dan pengumpul.

Setiap kelompok memiliki tugas sendiri. Sementara satu kelompok berfokus sepenuhnya melawan musuh atau berburu, kelompok lain membangung sarang, dan yang lain lagi memelihara sarang.

Apabila semut bisa melaksanakan manajemen yang hebat, tentunya manusia yang berakal mestinya akan lebih mudah untuk melaksanakan manajemen. Kalau sudah ada niat, dan niat itu benar-benar dioptimalkan tentunya tidak ada yang sukar untuk mencapai keinginan.

Dengan demikian apabila manusia memiliki iman yang kuat dan menyandarkan segala perbuatannya hanya karena Allah SWT, Insya Allah segala usaha manusia akan tercapai dengan efektif dan efisien.

Pada dasarnya ajaran Islam yang tertuang dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah juga ijma’ ulama banyak mengajarkan tentang kehidupan yang serba terarah dan teratur. Seperti pelaksanaan shalat dalam Islam, Puasa, haji dan amaliyah lainnya merupakan contoh konkrit adanya manajemen yang mengarah kepada keteraturan.

Oleh karenanya, manajemen merupakan sebuah proses yang menjadi bagian dari ajaran Islam, agar setiap aktifitas yang kita lakukan menjadi terencana dan terarah, sehingga dapat mencapai pada tujuan yang kita inginkan. Allah SWT berfirman:

Artinya: “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu”. (Q.S. Al-Sajdah: 5).

Keteraturan alam raya merupakan bukti kebesaran Allah SWT dalam mengelola alam ini. namun, karena manusia yang diciptakan Allah SWT telah dijadikan khalifah di bumi, maka dia harus mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah SWT mengatur alam raya. Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: “Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika melakukan sesuatu pekerjaan, dilakukan secara Itqan (tepat, terarah, jelas dan tuntas)”. (H.R Thabrani).

Sejak awal Islam telah mendorong umatnya untuk mengorganisasi setiap pekerjaan dengan baik. Manajemen telah diterapkan sejak zaman Rasulullah SAW. Contohnya ketika Sebelum melaksanakan hijrah, Rasulullah dibantu sahabatnya untuk merumuskan rencana perjalanan ke Madinah dengan rapi, termasuk memikirkan cara-cara yang perlu dilakukan kalau ada perlawanan dari kaum Quraisy.

Semua perencanaan hijrah Rasulullah ini dilakukan dengan sangat teliti dan cermat sehingga mengurangi adanya miss yang dapat berbahaya bagi para sahabat yang mengikuti hijrah Rasulullah, dari hijrahnya Rasul ini kita dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa perencanaan harus dilakukan dengan matang sehingga dapat dengan tepat untuk dilakukan dan mengurangi adanya kerugian yang didapat.

Dalam buku-buku sirah Rasulullah SAW, dikisahkan bahwa beliau mengordinasikan dan mendelegasikan berbagai tugas kepada beberapa orang sahabat sebelum pelaksanaan hijrah diantaranya: Ali ditugaskan untuk tidur di kamar Rasulullah, dan Asma’ binti Abu Bakar ditugaskan untuk membawa bekal makanan saat beliau dan Abu Bakar berada di gua Tshur.

Dari penjelasan tersebut maka dapat kita simpulkan bahwa, Rasulullah SAW tidak mengambil semua pekerjaan akan tetapi mendelegasikan seseorang untuk menggantikan dirinya.

Apalah artinya sebuah manajemen dalam sebuah organisasi kalau tidak mengakibatkan organisasi itu efisien dan efektif dalam melaksanakan tugasnya. Manajamen itu salah satu fungsinya adalah memberikan delegasi dan wewenang kepada bawahan.

Pemimpin yang baik akan mampu mendelegasikan tugas dan wewenang kepada bawahannya sehingga bawahan mampu melakukan sesuatu secara kreatif, tanpa harus terus menerus lapor kepadanya.

Manajemen itu bukan hanya mengatur tempat, mengatur wadah, mengatur waktu, tapi lebih dari itu adalah mengatur orang. Dalam mengatur orang itu di perlukan seni dengan sebaik-baiknya sehingga manajer yang baik ialah manajer yang mampu menjadikan setiap pekerja itu menikmati pekerjaannya.

Oleh karena itu seorang manajemen memiliki peran yang sangat penting selain harus memiliki ilmu pengetahuan tetapi harus memiliki akhlak serta kemampuan seni yang baik sehingga terciptanya lingkungan yang kondusif, nyaman dan berkualitas.

Wallahu a’lam bish-shawabi. []

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.