Sikapi Kritikan Terhadap Gubernur dan Kadisdik Aceh, LMP Aceh Tengah : Diduga Mengarah Pada Kesukuan

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Melihat situasi perpolitikan Aceh saat ini, Ketua Laskar Merah Putih (LMP) Aceh Tengah, Alfata angkat bicara.

Menurutnya, kritikan terhadap Gubernur Aceh dan Kadis Pendidikan Aceh semakin kentara dilakukan.  “Dan itu sah-sah saja, karena pemerintah memang harus dikritik,” kata Alfata, Sabtu 25 September 2021.

Akan tetapi kata Alfata, jangan sampai kritikan yang ditujukan tersebut mengandung unsur SARA dan kesukuan, hanya karena dua pejabat itu berasal dari wilayah tengah Aceh.

“Jika kritikan dikarenakan kesukuan, disini kita mengecam keras tindakan tersebut. Dan kami mensinyalir kritikan yang getol disuarakan selama ini mengarah kesitu,” tegas Alfata.

Dan itu kata dia, bukan tanpa pengataman yang jernih. Fata mencontohkan, disaat Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Alhudri, MM yang mengeluarkan dengan tegas memberi ultimatum kepada kepala sekolah untuk mundur jika proggress vaksin siswa tidak berjalan.

“Saat pernyataan tersebut dilontarkan, serangan dari segala sisi kita lihat cukup gencar. Padahal, dalam masa pendemi seperti ini, ketegasan seorang pemimpin dibutuhkan,” ujar Alfata.

“Cukup berbeda, saat ada isu temuan dugaan korupsi pengadaan wastafal senilai 95 M yang dilakukan oleh Kadisdik sebelum Alhudri. Beritanya tidak sampai sehangat pernyataan Alhudri hari ini. Pantas kita bertanya, ini ada apa? Apa karena Alhudri berasal dari wilayah tengah,” tambah Fata.

Ia pun menilai, kritikan ini bukan lagi masalah kinerja, tapi sudah mengandung unsur SARA. “Apa terus-terusan, orang-orang dari wilayah tengah diperlakukan seperti ini. Namun, jika kritikannya objektif, itu sah-sah saja,” ucapnya.

Jauh berbeda, dengan prestasi Alhudri selama memimpin Disdik Aceh. Dimana, kata dia Aceh mampu masuk 8 besar dengan tingkat kelulusan terbanyak ke perguruan tinggi. Namun, prestasi ini sepertinya diabaikan oleh orang-orang yang mengkritik hari ini.

“Atau mungkin diduga, selama ini ada oknum yang selama ini mendapatkan lahan basah di Disdik Aceh, tidak terakomodir keinginannya. Maka kita lihat hari ini, apapun yang diperbuat oleh orang-orang wilayah tengah, tidak akan pernah diapresiasi. Hanya dihujat dan dihujat,” tandas Alfata.

[Red]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.