Bersitegang dengan Aktivis, Dailami Sebut 2 Ribu Tenaga Honorer Tak Permasalahkan Tunggakan Gaji

oleh

REDELONG-LintasGAYO.co : Saat hendak memasuki ruang sidang DPRK guna menghadiri sidang paripurna tentang Rancangan Qanun Perubahan APBK, Rancangan Peraturan Bupati Bener Meriah Penjabaran Perubahan APBK Tahun Anggaran 2021 dan Rencana Kerja Anggaran Perubahan (RKA-P), Plt Bupati Bener Meriah, Dailami terlihat bersitegang dengan salah seorang aktivis.

Dari amatan video yang beredar luas di media sosial, tampak seorang aktivis yang diketahui bernama Nasri, berdebat dengan Dailami perihal kondisi kekinian di Bener Meriah, dimana gaji tenaga guru honorer dan tunjangan PNS yang belum dibayarkan oleh pihak Pemkab.

Dailami terlihat menjelaskan akar pemasalahan dari masalah tersebut, begitu juga dengan Nasri mengutarakan pendapatnya.

Awalnya, perdebatan tersebut berlangsung damai, namun lama kelamaan terlihat Dailami sedikit emosi. Dailami meminta Nasri menjelaskan alasannya mengkritik atau mau menurunkan Sekda, Kadis Pendidikan dan Kadis Kesehatan.

Menjawab itu, Nasri mengatakan, satu yang harus digarisbawahi, dinas dengan anggaran terbesar adalah Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan.

“Dalam rapat Banggar kemarin, ada mencuat bahasa ternyata Sekda dan Kepala Dinas tanpa melakukan koordinasi dengan DPRK Bener Meriah memanfaatkan dana DID untuk pematangan lahan,” tegas Nasri.

“Kedua, honorer sudah 6 bulan lebih tidak digaji begitu juga dengan tunjangan PNS juga belum dibayarkan. Ini apa aja kerja Sekda? Kalau mereka profesional ini tidak akan terjadi,” tambahnya.

Setelah menjawab itu, Dailami kemudian kembali bertanya apakah Nasri bisa membuktikan hal tersebut. “Ini kan dugaan pak,” kata Nasri menjawab.

Rekaman Video singkatnya : Disini

Kemudian Dailami mengatakan, saat ini semuanya ada aturan, yang urgen tanpa dikoordinasikan bisa, ini perintah Kemendagri.

“Lebih urgen mana gaji guru honorer dari pada pematangan lahan,” tanya Nasri ke Dailami.

Menjawab itu, Dailami menyatakan pernyataan dari Nasri salah. “Itu sudah siap ditender (pematangan lahan), ini harus segera kita buat, kalau tidak uang kita kembalikan ke pusat, berapa kita rugi,” katanya.

Dailami kemudian mengatakan, tenaga honorer dan PNS yang belum terima insentif tidak pernah ada komplin. “Semuanya sudah saya panggil,” tegas Dailami.

Usai menyatakan itu, terlihat suasanya mulai memanas, Nasri yang mengatakan, “Kalau ini tidak ada yang komplin, tidak mungkin mencuat di media,” kata Nasri yang terlihat menjauh dari Dailami.

Melihat suasana itu, kemudian Dailami maju untuk kembali menjelaskan akar persolan. Tampak beberapa orang, menahan Dailami yang sudah terlihat emosi.

Kemudian perdebatanpun berlanjut. Dailami mengatakan kepada Nasri, jangan emosi. Dan kemudian Nasri mengajak Dailami untuk duduk membahas persoalan ini.

“Kapan kita duduk,” kata Nasri. “Apa mau anda,” kata Dailami. “Membahas permasalahan tadi,” tegas Nasri.

Mendengar itu, Dailami kemudian mengatakan bahwa permasalahan itu tidak ada masalah. “Lebih dari 2000 yang honorer tidak ada masalah, cuman kamu yang bermasalah,” tegas Dailami.

Pantauan, usai pernyataan tersebut, Dailami kemudian menyebut dirinya “Bupati Dailami ini, tidak takut saya,” tegas Dailami.

Usai menyatakan itu, Dailami kemudian ditahan oleh beberapa orang dan mengajak masuk ke gedung DPRK Bener Meriah.

[Red]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.