Puan Ratna Isi Materi Binwin Pra Nikah Kemenag Aceh Tengah

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Bertempat di Aula Umah Persilangan Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Aceh Tengah, Puan Ratna Shabela Abu Bakar menjadi pemateri kegiatan bimbingan perkawinan pranikah remaja usia sekolah Angkatan II pada Rabu (1/9/2021).

Istri Bupati Aceh Tengah Drs Shabela Abubakar itu menyampaikan materi tentang Mempersiapkan Generasi yang Berkualitas. Selain Puan, tampil juga Psikolog Harmala yang mendampinginya bersama Kasi Bimas Islam Kankemenag Ahmad Marjan, S.Ag dan mewakili Kakankemenag Ihsanuddin SAg.

Dalam kesempatan itu, dengan mengutip literasi terkait materinya, Puan Ratna menguraikan Faktor-faktor yang memengaruhi terbentuknya generasi berkualitas.

Terbentuknya generasi berkualitas dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang mendukung maupun yang menghambat. Dalam sejarah perkembangan manusia, ada tiga lingkungan yang berpengaruh pada kepribadian dan kualitas dirinya.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya generasi berkualitas adalah:

Faktor pertama adalah Keluarga, Keluarga merupakan institusi pertama yang ditemui seorang anak dalam perjalanan, pengenalan, pemahaman anak mengenai kehidupan, dan perkembangan kepribadian seorang anak sangat dipengaruhi keadaan dan pola pengasuhan dalam keluarganya. Jadi, peranan keluarga dalam proyek pembentukan generasi berkualitas sangat penting untuk ditekankan.

Faktor kedua, aspek psikologis, hubungan harmonis antar anggota keluarga (suami isteri, anak, atau anggota keluarga lainnya) dan kedekatan emosional juga dibutuhkan antara anak dan orang tua. Dengan terciptanya kedekatan emosional, maka anak akan merasa diberikan kasih sayang oleh orang tuanya. Hubungan seperti ini yang akan membentuk kepribadian anak secara positif.

“Sebaliknya, kehidupan yang diwarnai dengan pertengkaran, makian, bentakan, dan kemarahan akan memberi dampak negatif bagi perkembangan psikologis anak,” katanya.

Yang ketiga aspek spiritual. Setiap anak juga membutuhkan lingkungan yang senantiasa menanamkan akidah (nilai keimanan), bahwa Allah satu-satunya yang kuasa dan berhak disembah, bahwa Allah tidak boleh dipersekutukan dengan apapun.

“Hal ini dapat dilakukan dengan penanaman ajaran agama dan pembiasaan melakukan ibadah sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw,” ujarnya.

Yang keempat aspek sosial dan kultural. Setiap anak juga membutuhkan lingkungan sosial dan kultural sosial dan kultur yang sehat dan humanis, sehingga membantu anak memahami realitas kehidupan.

Aspek yang kelima, komunikasi yang efektif antara suami-istri turut andil dalam membentuk generasi berkualitas. Dari komunikasi yang terjalin dengan baik maka orang tua dapat menentukan pendidikan dan pola pengasuhan yang tepat.

“Komunikasi yang efektif akan dapat diterima dengan baik bagi ayah, ibu, dan anak, khususnya bagi sang anak komunikasi yang terjalin dengan baik merupakan sebuah cerminan dan contoh yang akan dijadikan teladan,” katanya.

Keenam aspek pendidikan. Inti dari tujuan pendidikan terhadap anak adalah membentuk manusia cerdas, yang mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai manusia. Pendidikan yang benar harus menjadi lahan perkembangan unsur-unsur rohani, mental, dan jasmani.

“Maka agar sebuah generasi menjadi generasi yang kuat dan berkualitas, pendidikan dan lembaga pendidikan harus mendapat perhatian yang khusus,” ungkapnya.

Dikatakan lagi, sebisa mungkin, pendidikan diselenggarakan dalam lembaga dan sistem yang baik, yang memungkinkan anak didik mencapai segenap kualitas yang diperlukan olehnya dalam mengarungi kehidupan. Pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak yang berkepentingan, keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

Puan Ratna juga menyampaikan gambaran generasi berkualitas menurut Islam. Menurutnya, bahwa faktor yang paling menentukan kualitas generasi Islam adalah keimanan dan keilmuannya. Pembentukan generasi dalam pandangan Islam tidak hanya ditargetkan untuk mencapai ketinggian teknologi dan ilmu pengetahuan semata.

“Target utama pembentukan generasi adalah untuk mencetak generasi yang memiliki keimanan yang kokoh, lalu dengan dorongan keimanan tersebutlah teknologi dan ilmu pengetahuan dikaji dan dikembangkan,” kata dia.

“Artinya, tambahnya lagi, keimanan menjadi dasar bagi keilmuan seseorang. Lebih jelasnya, gambaran generasi berkualitas dalam pandangan Islam adalah sebagai berikut: pertama, generasi yang berkepribadian Islam (Syakhshiyyah Islamiyah); Kedua, generasi yang berjiwa pemimpin. Dan ketiga, mampu mengarungi hidup berdasarkan aqidah Islam,” tutup Puan Ratna.

Narasumber dan pemateri Bimbingan perkawinan pra nikah bagi remaja usia sekolah itu lainnya adalah, Kakankemenag Kabupaten Aceh tengah H Saidi B, S.Ag MA yang menyampaikan materi tentang Mempersiapkan perkawinan yang kokoh menuju keluarga sakinah.

Psikolog Harmala, S.Psi dengan materinya tentang “Memenuhi Kebutuhan Keluarga.” Selanjutnya, Herlinaningsih, MAg menyampaikan materi mengenai “Mengelola Dinamika Perkawinan dan Keluarga”. Peserta Bimwin terdiri dari puluhan remaja putra dan putri yang yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas dan aliyah dalam wilayah Kabupaten Aceh Tengah.

(Mahbub Fauzie)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.