Banjir Takengon Lantaran Tata Kota Amburadul, Pemkab Aceh Tengah Disarankan Segera Berbenah

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Banjir yang terus terjadi disejumlah ruas jalan ptotokol di Kabupaten Aceh Tengah, membuat berbagai kalangan resah.

Pasalnya, Aceh Tengah yang notabennya berada diketinggian, namun saat hujan turun daerah ini menjadi salah satu langganan banjir.

Salah seorang aktivis, Yusuf Sabri menilai, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tengah belum memiliki upaya yang kongrit terkait penanganan banjir. “Ada yang salah dalam tata kota kita yang notabennya menjadi salah satu kota tujuan wisata,” kata Yusuf, Kamis 26 Agustus 2021.

Salah satu lokasi yang terus terjadi banjir adalah jalan Sengeda atau Jalan Lintang. Yusuf menilai, belum ada upaya penanganan serius dari Pemkab bahkan terkesan dibiarkan.

“Kalau kita lihat Jl. Sengeda ini sudah tidak adanya bahu jalan, akibat masyarakat yang memiliki toko di sepanjang Jalan Lintang ini sudah membeton, sehingga parit di sepanjang jalan sengeda banyak yang tertutup,” tegasnya.

Ia pun menyarankan, Aceh Tengah mulai merombak ulang tata kota dan menertibkan bangunan yang tidak sesuai IMB.

“Kami meminta kepada pemerintah agar melakukan penataan dan penindakan bagi setiap warga yang tidak tertib dalam membangun Toko di sepanjang jalan sengeda,” tegasnya.

Selanjutnya, sistem drinase di Kabupaten Aceh Tengah khususnya diseputar Kota Takengon juga seharusnya sudah diperbaiki. Menurutnya harus ada study dari pelbagai ahli mengenai kebutuhan drainase di Kabupaten Aceh Tengah.

“Sejauh ini terkesan drainase dibangun asal jadi tanpa ada kajian ilmiah, sehingga pembangunan tersebut tidak efektif,” tambahnya.

Yusuf mendesak agar Pemkab membangun drainase induk agar semua saluran yang dialiri oleh limbah masyarakat dapat di salurkan ke drainase induk. Hal ini selain menjamin tidak terjadinya banjir, juga menjamin Danau Lut Tawar tidak tercemar.

“Lain itu juga harus ada Qanun tentang fasilitas publik, agar halaman depan bangunan tidak dibeton oleh masyarakat. Air itu harus ada resapannya, jika tidak banjir akan terus-terusan terjadi. Harus segera dibuatkan regulasinya,” ucapnya.

Ia menambahkan, Pemkab Aceh Tengah juga harus belajar ke Bandung. “Kita harus ada pembanding, Bandung saat ini adalah kota besar, kenapa kita tidak tiru bagaimana mereka menata kotanya,” tandasnya.

[Red]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.