Atu Lintang Kampung Transmigran, Menjadi Kecamatan Berkembang

oleh

Oleh : Rokhim Ali*

Salah satu Kecamatan baru di Aceh Tengah adalah Kecamatan Atu Lintang. Dasar namanya BatuLintang. Menurut informasi yang saya peroleh, bahwa nama tersebut adalah pemberian dari Almarhum Ir. Mustafa M Tami, MM yang sebelum menjadi Bupati Aceh Tengah, beliau merupakan pejabat di Departemen Transmigrasi. Beliau menyetujui pembukaan lahan untuk pembukaan Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Jagong Jeget, Gegarang , dan Batu Lintang tahun 1980 an silam.

Pada tahun1983, setelah Jagong Jeget dan Gegarang, datang juga para transmigran dari Jombang, Madura Provinsi Jawa Timur dan dari Boyolali Provinsi Jawa Tengah di UPT II Batu Lintang. Selain itu juga ada transmigran lokal yang merupakan penduduk asli Aceh Tengah. Ya, dulu lebih dikenal dengan nama Batu Lintang.

Nama Batu Lintang cukup populer sampai kemudian seiring dengan pemekaran Kecamatan dari Induknya Kecamatan Linge ada beberapa usulan nama. Beberapa orang tua yang berasal dari Isaq Bapak Ibrahim dan yang lainnya, yang juga merupakan transmigran lokal mengusulkan nama dikembalikan pada bahasa daerah, yaitu Atu Lintang, maka disetujuilah nama Atu Lintang.

Kini , sejak 2006 desa transmigrasi Batu Lintang itu telah resmi menjadi Kecamatan dengan Camat pertamanya Bapak Adli Salim. Nama-nama Desa atau Kampungnya adalah: Atu Lintang, Gayo Murni, Merah Mege, Merah Pupuk, Merah Muyang, Merah Jernang, Tanoh Abu, Kepala Akal, Pantan Damar dan Damar Mulyo.

Merah Mege dan Merah Pupuk pada asalnya merupakan UPT Merah Mege yang dibuka pada tahun 1990-an. Menyusul UPT Tanoh Abu, yang kemudian menjadi dua desa yaitu Tanoh Abu (bagian bawah) dan Merah Jernang (bagian atas).

Kemudian juga, Atu Lintang sebagai kampung yang merupakan lokasi transmigrasi pertama di wilayah ini, juga dimekarkan dan lahirlah kampung Pantan Damar yang umunya penduduknya berasal dari Madura selain warga lokal serta lahir dari Atu Lintang juga kampung pemekaran bernama Damar Mulyo.

*Atu Lintang Semakin Berkembang*

Seiring berjalannya waktu, di Atu Lintang dan sekitarnya telah mengalami perkembangan yang cukup bagus dan maju . Selain bidang pertanian yang mayoritas penduduknya adalah petani sebagaimana inti dari tujuan transmigrasi untuk membuka lahan pertanian, juga dalam bidang lain pun cukup baik. Di bidang pendidikan , misalnya. Di Atu Lintang ada lembaga-lembaga pendidikan mulai dari tingkat PAUD,TK, SDN, SMP hingga SMA. Putra putri Atu Lintang juga banyak yang menjadi sarjana.

Bahkan ada juga Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah. Walau ketiganya masih berstatus swasta. Selain itu ada juga Pondok Pesantren atau Dayah, yaitu Dayah Nurul Huda di Kampung Damar Mulyo pimpinan Tgk Sukarno, dan Dayah Miftahul Falah pimpinan Tgk Saiful MS Amirullah, S.Pd.I di Kampung Atu Lintang. Dan saya sendiri selaku bansernya.

Tentang madrasah ini pernah ditulis oleh Mahbub Fauzie di media LintasGayo ini pada tahun 2018. Ini link nya:

Di Bidang Peribadahan, di Kecamatan Atu Lintang ada 11 Mesjid, termasuk mesjid besar kecamatan dan mesjid Jami di setiap kampung. Sembilan puluh persen jamaahnya hidup dalam lima waktu. Di bidang kesehatan ada Puskesmas Atu Lintang yang berada di ibukota Kecamatan yaitu Merah Mege dan Pustu juga Polindes.

Kantor-kantor lembaga pemerintahan kecamatan sudah lengkap di Atu Lintang. Baik Kantor Camat, Kantor Urusan Agama, Pos Polisi dan KORAMIL. Alhamdulillah aktif melayani masyatakat tanpa ada keluhan. Ekonomi juga sudah ada penopang, penampung hasil pertanian baik kopi maupun hortikultura sangat membantu petani, betapa tidak. Mereka mau menjemput hasil bumi sampai di lahan tanam.

Petaninya juga ulet dan giat bercocom tanam, tidak tertumpu hanya pada satu mata pencaharian saja. Sembilan puluh sembilan persen masyaraKat beragama Islam. Kegiatan pengajian juga aktif, baik kaum bapak maupun kaum ibu dan remaja serta anak-anak. Sekitar 60 persen kaum adamnya aktif ikut jamaah wirid. Kami wajib bersyukur keadaannya nyaman, semoga tidak ada pencurian dan kriminal.

Di bidang politik pun ada geliat. Untuk kemajuan politik sudah ada putra-putrinya yang terjun di kancah politik maju sebagai calon legeslatif walau gagal. Puji syukur kepada Tuhan pencipta alam, Yaa Allah Yaa Rahman Yaa Rahim atas segala nikmatNya. semoga kami selalu dalam lindungan dan keberkahanMu, lepaskanlah kami dan selamatkan kami dari cobaanMu termasuk Corona. Aamiiin…

*Penduduk Atu Lintang. Penyuluh Agama KUA Kecamatan Atu Lintang dan pegiat pendidikan keagamaan di Miftahul Falah Atu Lintang

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.