Menelusuri Jejak Sejarah Reje Syiah Utama

oleh

Selain Kerajaan Linge, Kerajaan Bukit, Kerajaan Cik, Kerajaan Petiamang yang pernah eksis di daerah dataran tinggi Gayo, maka Kerajaan Syiah Utama yang didirikan Oleh Muyang Setie atau Muyang Perupi (Raja pertamanya) juga merupakan salah satu Kerajaan independen yang pernah ada tercatat dalam sejarah kerajaan-kerajaan besar di Gayo.

Dari beberapa waktu perjalanan kami melacak informasi terkait dengan Kerajaan Syiah Utama, sungguh kami sangat banyak mendapatkan informasi yang sangat berharga dari para tokoh masyarakat, para Petue, dan juga tokoh-tokoh pemuda yang ada di Kampung Nosar dan juga ditempat lainnya yang patut kiranya kami tuangkan dalam tulisan singkat ini terkait dengan Kerajaan Syiah Utama, khususnya berkaitan dengan silsilahnya, perannya dalam sejarah di Gayo, bukti tinggalan-tinggalan Kerajaanya, dan dimana titik lokasi pemerintahannya ketika Kerajaan itu ada.

Berbicara mengenai tinggalan sejarah, tepatnya di Kampung Mude Nosar kami telah menemukan banyak sekali tinggalan-tinggalan bersejarah yang nantinya dapat dijadikan petunjuk atau informasi permulaan dalam mengungkap dan melakukan penelitian lanjutan yang lebih spesifik dan paripurna terkait dengan Kerajaan Syiah Utama, khususnya terkait dengan bagaimana sesungguhnya eksistensi dan peran-peran sejarah Kerajaan Syiah Utama di Nosar sejak masa Reje pertama yaitu Muyang Setie (Muyang Perupi) hingga Reje terakhir Reje Banta Cut.

Beberapa informasi penting yang sempat kami rekam dari beberapa keterangan yang disampaikan oleh Bapak Syahbadar (Mantan Mukim Kampung Nosar) adalah sebagai berikut:

Bahwa dimasa Kolonial, para Penjajah Belanda sungguh sangat menakuti eksistensi dari Reje-Reje Syiah Utama yang ada di Nosar, salah satu penyebab ketakutan Belanda itu adalah disebabkan oleh karena kharismatiknya, luasnya ilmu dan dikuasainya beberapa bahasa dunia oleh para Reje Syiah Utama.

Bahwa setelah melakukan pelacakan informasi, kami menemukan banyak data yang sangat penting di lapangan, khususnya mengenai migrasi dan asal muasal masyarakat Nosar yang berasal dari keluarga Pitu Sara Ine Kanis Samar Kilang, kami juga menemukan Makam Reje Syiah Utama yang ke VIII.

Makam Reje Syiah Utama yang ke X, titik lokasi bekas Umah Pitu Ruang Kerajaan Syiah Utama ketika pertamakali dibangun, Bekas Telaga dan perairan Kerajaan Syiah Utama, dan kami juga menemukan data terkait dengan Masjid Tue peninggalan Kerajaan Syiah Utama dan Masyarakat Nosar secara umum ketika itu.

Selain informasi diatas, berikut juga kami sampaikan silsilah-silsilah Reje Syiah Utama yang kami temukan dari beberapa referensi dan informasi, salah satunya kami kutip dari Buku berjudul “SARAKOPAT” sistem pemerintahan tanah Gayo dan relevansinya terhadap pelaksanaan otonomi daerah karangan Bapak Syukri, M.A.

Muyang Setie (Reje I)
Empun Berahim (Reje II)
Raham (Reje III)
Gamat (Reje IV)
Merah (Reje V)
Amal (VI)
Jalal (VII)
Laham (VIII)
Bitel (IX)
Banta Cut (X)

Satu persatu eksistensi dari Reje yang ada dalam silsilah ini nantinya tentu dapat kita telusuri lebih lanjut agar ditemukan informasi yang lebih detil, fokus dan spesifik mengenai siapa, kapan, dimana dan bagaimana peran-perannya dalam sejarah Gayo.

Yang jelas dari beberapa waktu pelacakan informasi dari beberapa narasumber di Gayo, sungguh kami banyak menemukan petunjuk yang bisa dijadikan sebagai kunci untuk penelitian lanjutan yang lebih menyeluruh tentang Kerajaan Syiah Utama.

Sebagai informasi tambahan, kami mendapat informasi dari para warga di Kampung Nosar, bahwa saat ini masih ada beberapa narasumber penting yang nantinya dapat dijadikan sebagai pemberi keterangan dan informasi yang lebih detil terkait dengan Kerajaan Syiah Utama ini.

Memang sangat benar, bahwa terlalu banyak pertanyaan yang masih belum bisa terjawab terkait dengan Kerajaan Syiah Utama di Nosar ini, khususnya mengenai bagaimana peran-peran penting Reje Syiah Utama dalam sejarah Gayo.

Dimana letak Makam Reje Syiah Utama yang pertama hingga ke tujuh serta sembilan, dan juga yang belum terjawab adalah bagaimana kaitan Kerajaan Syiah Utama dengan sejarah Reje Nosar dalam versi “Kekeberen” tentang Teteten Delung, Mude Suara dan juga Legenda Puteri Pukes yang dari banyak informasi tradisi lisan kita ketahui berasal dari Kampung Nosar.

Semoga ada kesempatan penelitian lanjutan yang lebih mendalam untuk menjawab tabir-tabir sejarah yang menarik di Kampung Tue Nosar ini.

Wallahua’lamu bissawab.

Penulis:
-Azman, M.A.
(Penggiat Budaya Aceh Tengah Ditjenbud RI)
-Suhaili, S.Pd.
(Filolog Gayo dan Pemerhati sejarah dan Cagar Budaya)
-Ahmad Dahlan, S.Pd.
(Daya Desa Aceh Tengah, Ditjenbud RI)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.