Pemimpin Itu “Kuning Tenarohe” Masyarakat

oleh

Catatan akhir pekan : Mahbub Fauzie*

Menjadi pemimpin dan juga tokoh masyarakat itu ibarat “kuning tenarohe” (kuning telur, istilah dalam bahasa Gayo) dalam kehidupan masyarakat. Ia sumber dari segala sesuatu yang bisa menjadi rujukan dan contoh, terutama dalam kebaikan dan kemaslahatan.

Menjadi contoh itu berbeda dengan memberi contoh. Kalau sekadar memberi contoh itu mudah dilakukan, misal tentang korupsi. Si pemberi bisa menyampaikan contoh, tapi bisa saja ia korupsi.

Sedangkan menjadi contoh, maka ia harus bisa memberikan keteladanan untuk bagaimana bisa dijadikan contoh dalam upaya pencegahan dan menjauhi perilaku korupsi. Inilah hakekat pemimpin yang menjadi contoh dan keteladanan dalam kebaikan.

Pesan-pesan penuh hikmah di atas dituturkan oleh Asisten Bupati Aceh Tengah bidang Pemerintahan Drs Mursyid MSi di atas dalam kesempatan memberikan sambutan dan arahan saat antar tugas dan serah terima jabatan Camat Pegasing, pada hari Sabtu (3/7/2021).

Kehadirannya atas nama Bupati Aceh Tengah Drs Shabela Abubakar. Dalam arahannya, pertama yang diingatkan oleh Asisten pemerintahan atas nama bupati adalsh tentang penanggulangan Covid-19.

Meminimalisir pencegahan penyebaran Covid-19 yang kini disinyalir sudah ada varian baru, maka peran pemimpin dan tokoh masyarakat harus lebih dimaksimalkan. Dalam mengerem laju penyebarannya.

Selanjutnya, dalam momen serah terima jabatan dan antar tugas camat yang baru dari yang lama itu juga diingatkan bahwa pemimpin dalam pemerintahan mempunyai peran yang luas.

Antar tugas dan serah terima jabatan camat baru Kecamatan Pegasing yakni Syukurdi Win S.STP dari camat yang lama Sukirman S.STP M.Ec.Dev berlangsung di aula kantor camat setempat. Hadir Danramil, Kapolsek, Kepala KUA, Mukim dan para Reje sekecamatan Pegasing.

Diistilahkan, pemimpin pemerintahan itu mengurusi dari perkara ‘sajadah’ bahkan hingga urusan ‘haram jadah’. Seluruh urusan masyarakat ada dalam tanggung jawab pemimpin.

Diingatkan, bahwa seluruh urusan ada pengelolanya. Ada dinas dan bidang-bidang terkait tugas pokok dan fungsinya, maka harus ada kordinasi. Harus ada kerjasama dalam penyelesaiannya.

Tentang menjalankan roda pemerintahan, baik di pemerintahan kampung maupun kecamatan, setidaknya ada 3 (tiga) hal yang sudah tersedia dan disediakan. Pertama adanya sumber daya manusia (SDM) dan personil yang sudah dibiayai oleh negara untuk mengurusi masyaraksat sesuai tugas dan fungsi.

Kedua, ada anggaran. Walau mungkin tidak banyak, tapi cukup. Maka harus terbuka dan benar dalam mengelolanya. Terbuka antara senior dan yunior. Mana hutang pribadi, mana hutang dinas harus jelas dan tertib, agar tidak ada permasalahan.

Ketiga adanya sarana dan prasaranarana. Ada mobil atau kendaraan dinas, ada komputer dan lain-lain. Semua iti digunakan untuk melayani dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Dalam melaksanakan tugas pemerintahan harus ada kecocokan. Memang, tidak jarang muncul ketidak cocokan. Namun cocok atau tidak cocok harus bisa dicocokan. Itulah tugas pemimpin, harus bisa bermusyawarah yang baik.

Sanggup tidaknya seorang pemimpin, diawali dari kesanggupan memimpin diri sendiri. Memimpin keluarga, baru bisa memimpin orang lain atau masyarakat. Jika merasa tidak sanggup, siapapun dia segera mengundurkan diri.

Menjadi contoh dimanapun, baik di lingkungan apapun. Dalam shalat atau lingkungan keagamaan, masyarakat, pemerintahan dan lain sebagainya, ketika bisa menjadi contoh maka mudah menyelesaikan dan selesai jika ada masalah dan persoalan.

Pemimpin, jika baik maka paling pertama masuk syurga. Jika sebaliknya, maka pertama pula masuk neraka. Inilah beratnya pemimpin dan tokoh masyarakat. Tidak awam dan tidak aneh jika hal-hal ini dipahami dan dimaklumi.

Ditekankan, kordinasi dalam tugas pokok dan fungsi harus dilakukan. Urusan ketertiban masyarakat ada pihak kepolisian (Polsek). Urusan keamanan negara ada tentara (Koramil), urusan kerje mungerje ada KUA dan urusan yang lain ada lembaga dan instansi terkait.

Demikian, sedikit ulasan singkat yang dapat penulis torehkan dalam catatan kali ini. Pesan-pesan penuh hikmah dari pejabat yang penulis sebutkan di atas (dengan interpretasi bahasa penulis, tentunya) semoga bermanfaat bagi yang membacanya.

Wallahu’alam bish shawab.

*Abdi masyarakat yang bertugas di KUA Kecamatan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.