Di Tengah Pandemi, Siswa SMK Hidayatul Insani Abadi Bener Meriah Terus Berinovasi

oleh

Siapa bilang siswa perempuan gagap teknologi?

Kata siapa siswa perempuan tidak bisa berinovasi?

11 siswa tata busana SMK Hidayatul Insani Abadi yang terbagi menjadi tiga tim berhasil membuktikan bahwa perempuan juga bisa berinovasi dengan mengembangkan tiga Proyek Inovasi Berbasis Internet of Things.

Inovasi tersebut diantaranya : sistem cerdas pendeteksi Gerak Jarum Mesin Jahit menggunakan perangkat halocode, pemilihan warna kain yang akan dijahit menggunakan halocode dengan animasi simulasi, dan teknologi sistem pintar gerbang sekolah menggunakan halocode.

Inovasi tersebut tercipta karena adanya kegiatan Pekan Perempuan Vokasi Tangkas Inovasi (Women Innovation Camp 2021).

Kegiatan ini merupakan proyek Kerja Sama Indonesia- Jerman untuk Penguatan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Vokasi (TVET System Reform) serta Proyek Global Olah Raga untuk Pembangunan (Sport for Development) bekerja sama dengan Axioo Class Program dan Makeblock Makers Academy.

Program ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep design thinking dan inovasi dengan pemanfaatan halocode sebagai system pengendalinya kepada para siswa perempuan di beberapa lembaga vokasi SMK di Provinsi Aceh.

“Alhamdulilah, di masa sulit pandemi Covi-19, anak didik kami berhasil menembus tiga proyek sekaligus dalam kegiatan Pekan Perempuan Vokasi Tangkas Inovasi ini,” kata Kepala Sekolah SMK Hidayatul Insani Abadi, Turi Hudayani Abadi beberapa waktu lalu.

Turi Hudayani Abadi menilai, prestasi ini merupakan inovasi dengan perjuangan berat. Karena dimasa pandemi ini harus ketat menerapkan protokol kesehatan.

Meskipun begitu dengan adanya inovasi ini dapat meningkatkan kesadaran baik pada siswa maupun manajemen SMK akan pentingnya partisipasi perempuan pada inovasi. Selain itu juga dapat meningkatkan soft skill (kepemimpinan dan kerja sama) siswa dan guru.

[BNS]

 

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.