[Puisi] Menjelang Beduk Magrib
Anjun
Bola mata tertuju setiap detik
Putaran jam yang menempel dinding
Hati berbunga serupa bersanding
Mawar merekah bak bidadari
Seteguk air laksa samudra
Subur kembali raga terasa
Berpacu menuai harapan
Merengkuh bintang bertaburan
Wahai penguasa alam
Nikmat mana lagi yang kami dustakan
Seteguk air yang kau curahkan
Tercipta samudra dalam jasad
Ya Rahman
Hamba yang awam dan lemah
Rahmatmu kugenggam erat
Anugrah terindah tiada terbilang
Jagong Jeget, Mei 2021
[SY]